Seperti tahun-tahun sebelumnya, bila sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar diguyur hujan berhari-hari, maka air sungai Riam Kiwa dipastikan meluap. Dampaknya, sebagian besar wilayah Kecamatan Astambul mengalami banjir. Salah satunya terjadi di Desa Jati Baru, sehingga membuat aktivitas warga lumpuh.
BANJAR, koranbanjar.net – Sejak malam tadi, air Sungai Riam Kiwa sudah mulai meluap. Sejumlah desa yang berdampingan dengan Sungai Riam Kiwa pun mengalami banjir. Musibah ini dialami penduduk yang antara lain bermukim di Desa Jati Baru, Pingaran dan Astambul Seberang.
Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Pantauan wartawan koranbanjar.net, Minggu (27/12/2020), hampir seluruh rumah penduduk di Desa Jati Baru, mulai RT 1,2,3 dan 4 terendam. Jalan-jalan terendam air antara 10 centimeter hingga 1 meter atau ukuran sepinggang orang dewasa.
Anak-anak bermain di jalan desa yang terendam di Desa Jati Baru. (foto atas). Rumah-rumah warga yang terendam. (foto bawah).
Air Sungai Rima Kiwa yang meluap juga merendam atau memasuki rumah-rumah penduduk, terutama yang berada di dataran lebih rendah. Seluruh aktivitas transportasi darat di sepanjang jalan Desa Jati Baru terhenti, baik sepeda motor, mobil tidak bisa melintas.
Bukan hanya itu, penduduk setempat terpaksa mengevakuasi dan mengumpulkan perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, terutama tempat untuk beristirahat seperti kasur.Petabot rumah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
“Jalan yang menghubungkan Desa Jati Baru menuju Desa Astambul hingga ke Jl A Yani terputus (terendam). Sehingga warga setempat menyediakan jasa ojek lanting (perahu bambu) untuk menyeberangkan warga, “ungkap Ketua BPD Jati Baru, Muhammad.
Beginilah kondisi jalan yang terendam.
Jalan penghubung itu justru menjadi “kolam renang” dadakan. Anak-anak menjadikan lokasi yang terendam itu untuk bermain.(sir)