Bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan, 30 lebih suku etnis yang ada di bumi Lambung Mangkurat berkomitmen menolak segala bentuk Politisasi SARA, Politisasi Identitas dan Ujaran Kebencian demi mewujudkan Pilkada serentak 2024 yang damai dan demokratis.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Komitmen tersebut disuarakan secara bersama-sama dipimpin masing-masing kepala suku dan etnis, Ketua Ikasba, dan FPK dalam sebuah deklarasi bertempat di depan halaman Balai Kota Banjarmasin, Minggu (29/9/2024)
Deklarasi ini terasa sangat penting dan krusial ketika Pakar Dewan Geopolitik dan Geografis Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Prof Drs Ermaya Suradinata hadir ditengah-tengah ikut menyuarakan deklarasi SARA dalam mengahadapi Pilkada serentak 2024 ini.
Berikut isi Deklarasi dengan tema Berpadu Dalam Keragaman Untuk Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kami ketua dan seluruh anggota kekeluargaan suku etnis yang tergabung dalam organisasi FPK dan Ikasba Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen dan bertekad menjaga pemilihan serentak di Kalimantan Selatan tahun 2024 yang damai dan demokratis.
Berkomitmen menjaga dan melihara keutuhan etnis dan suku bangsa di Kalimantan Selatan.
Menolak Politisasi SARA, Politisasi Identitas, Ujaran Kebencian, Hoax, serta mencegah dan menolak politik uang yang dapat memecahbelah dan mencederai proses demokrasi.
Berkomitmen terlibat dalam pengawasan partisipatif. Melaporkan kepada Bawaslu jika terdapat kecurangan dan pelanggaran pada pemilihan serentak 2024 di Kalimantan Selatan.
Kepada awak media, Prof Drs Ermaya Suradinata berkesempatan menyampaikan bahwa kehadirannya atas memenuhi undangan Bawaslu Kalsel dan jajaran pemerintahan setempat.
“Sangat memberikan inspirasi yang besar bagi jiwa bangsa, jiwa Pancasila,” ucapnya.
Kerena menurut mantan Gubernur Lemhanas RI tahun 2001-2005 ini, adalah model Bawaslu seluruh Indonesia yang bisa menyatukan antar suku, budaya, adat istiadat dan forum komunikasi yang bisa dipersatukan.
Lanjut dikatakan Ermaya, mereka berkumpul di dipersatukan dalam satu tempat memperlihatkan jiwa mereka bersatu dalam Bhinneka Tunggal Eka.
“Untuk mempunyai semangat besar dalam menciptakan kehidupan demokrasi yang aman, damai dan sejahtera,” tuturnya.
Rektor dan Gubernur IPDN ini berharap semoga Pilkada serentak tahun 2024 berjalan lancar, aman hingga selesai dan menjadikan negara demokrasi sebagai negara maju di dunia.
Sementara anggota Bawaslu Kalsel, Koordinator divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Thessa Aji Budiono mengemukakan tujuan deklarasi adalah dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024 tidak ada hal-hal berkaitan Politisasi SARA, Politisasi Identitas, atau Ujaran Kebencian.
“Yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan kita sebagai warga negara Indonesia,” ujar Thessa Aji Budiono.
Kendati hanya rawan sedang, menurut Thessa Aji tidak membuat lengah terhadap terjadinya berbagai potensi pelanggaran Pemilu 2024 terutama terkait Politisasi SARA, Identitas dan Ujaran Kebencian.
“Jangan sampai setelah terjadi baru kita bertindak. Salah satu upaya pencegahan adalah seperti kegiatan pada hari ini,” pungkasnya. (yon/bay)