Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Tanah Laut

Dari Program Kementan, Petani Tanah Laut Mampu Hasilkan 50 Ton Sekali Panen

Avatar
1314
×

Dari Program Kementan, Petani Tanah Laut Mampu Hasilkan 50 Ton Sekali Panen

Sebarkan artikel ini
Program Kementan meningkatkan produksi pertanian dan regenerasi petani milenial. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian (Kementan) kian serius melakukan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian, dengan melaksanakan berbagai program Kementan.

TANAHLAUT,koranbanjar.net – Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial.

“Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” tegas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Disamping itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan harapannya.

Melalui Program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Program YESS di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

“Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujar Dedi.

Kesiapan yang dimaksudkan oleh Kepala BPPSDMP ini ditunjukkan oleh Siti Aisyah dan rekan-rekannya sesama petani muda di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan.

Siti Aisyah, merupakan salah satu petani muda penerima manfaat dari hibah kompetitif Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) tahun 2021.

Ketika ditemui di sela-sela kegiatan syukuran panen perdananya pada Kamis (10/2/2022) lalu, Aisyah mengatakan syukuran ini digelar dalam rangka panen perdana budidaya jagung pakan.

Ia bersukur dan mengucapkan terima kasih berkat bantuan dana hibah kompetitif dan bimbingan mentor dari Program YESS, akhirnya ia dapat memperluas area tanam jagungnya.

“Alhamdulillah hasil panen perdana ini sangat bagus, diperkirakan per hektarnya menghasilkan 10 ton,” ucapnya.

Sementara itu, Saidillah, Kepala UPT BPP Pelaihari mengungkapkan penerima hibah kompetitif budidaya jagung pada tahun 2021 ada 2 orang di Kecamatan pelaihari.

“kedua orang tersebut berasal dari Desa Pemuda,” sebutnya.

Sebelumnya petani jagung ini, kata Saidillah, sudah melakukan budidaya jagung dari tahun ke tahun tapi masih dalam sekala kecil.

Dengan dapatnya dana hibah kompetitif dari kementerian pertanian melalui Program YESS ini ia mampu memperluas usahanya dari yang tadinya 1 hektar menjadi 5 hektar.

“Harapan kita dua orang tersebut dapat jadi pemacu dan memotivasi petani – petani muda disekitarnya khususnya petani jagung,” ujarnya.

Budi Santoso, penanggung jawab Program YESS Kalsel yang turut hadir dalam acara syukuran tersebut mengungkapkan, Siti Aisyah ini di panen perdana budidaya jagung pakan hasilnya sangat luar biasa.

Karena untuk varietas yang ditanam ini potensinya dapat menghasilkan 12 Ton, sedangkan ia (Siti Aisyah) mampu mencapai 10 ton per hektarnya.

“Tentunya ini mendekati potensinya, sehingga kedepannya harus terus ditingkatkan agar mencapai 12 ton sesuai dengan potensi dari varietas yang ada,” ucapnya.

Pembentukan ekosistem usaha di Tala ini luar biasa, tambah Budi, contohnya para penerima hibah kompetitif ini ternyata membuat Forum Komunikasi Petani Millenial bahkan akan mendirikan koperasi.

Tentunya ini hal yang baik yang memang perlu kita support terus untuk kemajuan para penerima hibah kompetitif ini.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru ini berharap mereka terus konsisten untuk berusaha di bidang pertanian.

“Jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh usaha dibidang pertanian itu tidak ada matinya dan menguntungkan,” pungkas Budi.

Sukuran yang digelar secara sederhana di halaman rumah siti Aisyah ini dihadiri oleh Kepala Unit Pelayanan Teknis Balai Penyuluh Pertanian (UPT BPP) Pelaihari, Penanggungjawab Program Yess Kalimantan Selatan (Kalsel), LO Program YESS, penyuluh – penyuluh pertanian Pelaihari, Babinsa 1009/Tala, Mobilizer YESS Tala dan petani – petani muda yang tergabung dalam Forum komunikasi milenial serta tamu undangan lainnya.

Diketahui, Program YESS merupakan Program percepatan dari Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sejak 2019 guna melahirkan wirausahawan muda di bidang pertanian, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. (Jau/Ben/Tm/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh