BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Warga Tegal Arum harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk melaksanakan salat berjamaah ke masjid. Pasalnya, pembangunan masjid Al Istiqomah di Tegal Arum RT 42 RW 09 Kelurahan Syamsudin Noor, tak kunjung selesai, karena dana untuk penyelesaian pembangunan telah habis.
Pembangunan masjid ini awalnya merupakan hasil ganti rugi 2 musala dari pihak Bandara Syamsuddin Noor. Pembangunan sudah dilakukan sejak Mei 2018 lalu, namun diperkirakan dana tersebut sudah habis lantaran adanya perubahan rencana pembangunan.
Dana yang digunakan merupakan dana pembebasan lahan dari pihak Angkasa Pura Syamsudin Noor. Padahal, masjid ini dapat mencukupi warga sekitar sebanyak 4 RT untuk melakukan ibadah.
Pembangunan secara penuh dikelola masyarakat dengan membentuk yayasan. Dan dananya juga sudah diserahkan Pemko Banjarbaru kepada panitia.
Saat ditemui, Ketua RT 42 Helmi menerangkan bahwa memang dana untuk pembangunan masjid tersebut sudah habis, dan membuat pembangunan tak kunjung selesai.
“Dari yang saya tahu, dana tersebut sudah tidak cukup untuk melakukan pembangunan. Karena adanya perubahan rencana pembangunan. Lalu pihak panitia sedang berusaha untuk memenuhi kekurangan tersebut dengan mencari donatur dan penggalangan dana ke berbagai pihak,” ujarnya.
Mengenia perubahan rencana pembangunan, menurut Helmi karena lokasi dan luas pembangunan masjid berubah dan diperbasar. “Karena perubahan lokasi salah satunya, jadi pembuatan pondasi awal harus diulang ke lokasi yang baru. Di situlah terkuras dananya,” kata dia.
Diketahui, pembangunan ini awalnya mendapat dana sekitar Rp500 juta lebih dari dana ganti rugi tersebut. Ditambah adanya suntikan dana sekitar Rp100 juta dari donatur dan pihak Angkasa Pura. Lokasi masjid juga merupakan tanah hibah dari warga bernama Surato.
Akhirnya, warga mempertanyakan penyelesaian masjid tersebut. Salah satu warga Mbah Midjan, yang juga merupakan orang tertua di Tegal Arum, mengaku heran tak selesainya masjid tersebut.
“Kita bingung selama ini masjidnya belum selesai-selesai. Warga pun ke masjid yang cukup jauh untuk salat,” terangnya.
Satu warga lainnya juga mengeluhkan masjid yang tak kunjung selesai ini. Menurutnya pihak panitia tidak terbuka mengenai dana pembangunan masjid tersebut.
“Ya berharap cepat selesai, agar secepatnya juga bisa digunakan. Pihak panitia juga diharapkan biasa terbuka dengan masyarakat soal pembangunan ini agar masyarakat tidak curiga,” ucapnya.
Sementara itu, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani saat ditanyai mengenai masjid yang tak selesai itu, sudah mengetahui.
“Iya, itu karena dana yang dimiliki tidak mencukupi untuk penyelesaian pekerjaan. Kita nanti dari Pemko akan berupaya membantu dana untuk pembangunan,” ujarnya. (maf/sir)