Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dapil Kalimantan Selatan, Rifqi Nizami Karsayuda mengatakan dalam menghadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mengatakan kepada masyarakat yang sedang bersusah, yakinlah susahnya tidak sendiri.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Rifqi Nizami kepada media ini, Minggu (1/8/2021) di Banjarmasin berpendapat hampir semua orang mengalami kesusahan akibat penerapan aturan pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19 ini.
“Yakinlah susahnya tidak sendirian, senua orang mengalaminya,” kata lelaki kelahiran Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, 6 November 1982 ini.
Namun demikian, lanjutnya bagi yang kaya dalam situasi sekarang sangat tidak tepat mempertontonkan kekayaan. Hendaknya lebih baik membantu orang yang sedang susah akibat pandemi yang terjadi.
Terjadinya pandemi COVID-19 hingga pemerintah mengharuskan mengeluarkan aturan pembatasan kegiatan, mulai PSBB sampai PPKM Level 4, menurut Politisi Partai PDI Perjuangan Kalsel ini yang paling terasa yakni terkurasnya hampir separuh anggaran APBD dan APBN.
“Untuk menangani COVID-19 ini banyak sekali APBD dan APBN kita hampir separuh terkuras,” ucapnya.
Sehingga sanbungnya banyak sekali sektor pembangunan yang harus kita kalahkan, tidak kita prioritaskan. Dan di luar anggaran negara tentu masyarakat berada di bawah titik ekonomi terendah.
“Karena itu tidak ada kata lain selain kita saling bergotong royong, saling empati saling bahu membahu menghadapi permasalahan ini,” tandas Rifqi yang pernah menjadi Dosen di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat dan mengajar di Program S1 dan S2 Ilmu Hukum di beberapa PTN ini.
“Mudah – mudahan banua kita, negara kita bisa segera keluar dari pandemi ini,” imbuhnya.(yon/sir)