Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Pertanian (BPPSDMP) memang sedang gencar memfasilitasi dan menarik minat para pemuda untuk terjun berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan.
“Kita manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat” ucap Mentan Syahrul.
Ditambahkan Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM nya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” ujar Kepala PPSDMP Kementan ini.
Maka dari itu Kementan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan peserta didiknya, agar nantinya saat lulus siap terjun ke masyarakat dan diantara mereka menjadi generasi penerus pertanian di Indonesia.
Peningkatan kemampuan siswa salah satunya dengan magang atau praktek kerja lapangan di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) bagi kelas XI yang nanti akan naik kelas XII.
Sebelum pelaksanaan magang sendiri siswa diberikan pembekalan dan informasi terkait pemagangan, yang dilaksanakan selama 2 hari terhitung sejak tanggal 8-10 Juni 2022.
Adapun materi yang diberikan tentang pertanian lahan rawa, alat ukur kea saman tanah di lahan rawa, sosiologi perdesaan, Alsintan dan K3LH. Dimana materi diberikan oleh guru SMK-PP N Banjarbaru, serta peneliti dari Balittra Banjarbaru
Dijelaskan Ketua panitia pelaksanaan magang ini, Arni Setyo Priambodo bahwa nantinya magang ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, yang rencananya diikuti oleh 60 siswa, dengan rincian 23 siswa ATPH, 24 siswa ATP, dan 13 siswa APHP.
Untuk tempat pelaksanaan sendiri akan dilakukan di lokasi Food Estate di Kalimantan Tengah (Kabupaten Pulang Pisau serta Kabupaten Kapuas) dan sebagian ada di Perusahaan Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan.
Di kesempatan terpisah Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa kegiatan magang nantinya akan berbeda seperti tahun kemarin, karena sesuai arahan dari BPPSDMP, Kementan, kegiatan magang kali ini Sebagian besar akan dilaksanakan di lokasi Food Estate di Kalimantan Tengah.
Lanjut Kepala Sekolah, “Magang merupakan pembekalan siswa untuk mempersiapkan diri untuk betul-betul mengusai keadaan di lapangan yang kali ini siswa akan menjadi bagian dari mendukung program aksi Kementerian Pertanian, yaitu Food Estate di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Selain itu Budi menambahkan, magang ini siswa diharapkan dapat menimba ilmu di Dunia Usaha dan Dunia Industri, dan nanti dapat bersaing dan ini menjadi bekal mereka untuk menjalankan dunia pertanian baik sebagai Job Seeker ataupun Job Creator. (tim humas smk pp negeri banjarbaru/dya)