Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memastikan penyelenggaraan tahun ini tidak ada pasar Ramadan atau 1442 hijiriah tidak difasilitasi, sama seperti tahun lalu.
HULUSUNGAISELATAN, koranbanjar.net – Kepala Disdag HSS, Sudiono menyampaikan, kebijakan ini dibuat menimbang pandemi Covid-19 yang masih melanda dan penyebarannya cukup tinggi.
“Kita menghindari adanya kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang, juga mempertimbangkan tren peningkatan jumlah kasus Covid-19,” katanya, Kamis (1/4/2021).
Namun, pihaknya tidak melarang bagi para pedagang yang ingin tetap berjualan dengan syarat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19.
Untuk memudahkan masyarakat berbelanja dan berjualan pada saat bulan suci Ramadan nanti, Disdag HSS menyiapkan sebuah aplikasi online.
Diluncurkan pertengahan Maret 2021, tiga buah aplikasi berbasis android pengganti pasar Ramadan bakal bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membeli maupun menjual.
Pertama, aplikasi ‘HSS-JEK’ diperuntukkan kepada pembeli. Bisa ditemukan dan diunduh pada play store android.
Selanjutnya ‘HSS-JEK (Kurir)’ bagi para jasa pengantar pesanan, kemudian terakhir ‘HSS-JEK (Seller)’ dikhususkan bagi pedagang yang ingin berjualan lewat online.
“Sementara, pedagang yang telah masuk dalam data akan kita tarik, bila ada tambahan akan diperbarui,” jelas Sudiono.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung, bisa melalui kurir atau datang langsung ke Kantor Disdag HSS di Jalan Anggrek, Kelurahan Kandangan Utara.
Meski tahun ini lokasi pasar Ramadan tidak difasilitasi, berkaca tahun lalu, menurut Sudiono baik pedagang hingga pembeli begitu antusias berjualan lewat online.
Dikatakannya, Bupati HSS Achmad Fikry berpesan agar pedagang yang akan berjualan melalui online selalu siap melayani pembeli.
“Gambar makanan harus sama seperti aslinya, pedagang harus sanggup melayani pesanan,” pungkasnya. (syn/dya)