Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Buruh Pemecah Batu Diangkat ke Film Dokumenter, Hasil Karya Anak Kotabaru

Avatar
451
×

Buruh Pemecah Batu Diangkat ke Film Dokumenter, Hasil Karya Anak Kotabaru

Sebarkan artikel ini

Gunung batu berpotensi menjadi ladang untuk mencari rejeki bagi masyarakat di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Gunung batu banyak terdapat di beberapa desa, antara lain, di Desa Gedambaan, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru.

KOTABARU, koranbanjar.net- Gunung batu di Desa Gedambaan kini sudah menjadi ladang kerja bagi warga setempat.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Bahkan, Desa Gedambaan yang identic dengan nelayan, kini sudah banyak yang beralih propesi menjadi pekerja buruh pemecah batu.

Lika-liku dan pekerjaan sebagai buruh pemecah batu di desa tersebut telah diangkat dalam dalam sebuah Film Dokumenter garapan pemuda di Kabupaten Kotabaru yang tergabung dalam Komunitas Bamega Production.

Film berdurasi 11 menit itu mencertitakan tentang Gunung Batu yang dikeruk menjadi tambang, serta menjadi sebuah ladang pekerjaan sebagian warga di Desa Gedambaan.

BACA JUGA ; Bisnis Perfilman Sepi, Menteri Ekonomi; Ramaikan Bioskop

Difilm juga menceritikan, banyaknya gunung batu di sebuah desa yang dijadikan tambang. Di dalamnya terdapat sebuah alasan kenapa para pekerja yang dulunya nelayan menjadi buruh pemecah batu.

“Di dalam isi cerita film juga ada sebuah jawaban. Kenapa, gunung batu itu  terus ditambang. Dan perusahaan apa saja yang ada di sana, serta kesulitan apa aja yang dialami pekerja,” kata Khairunnisa selaku Ketua Komunitas Bamega Production, Sabtu (17/4/2021)

Tidak itu saja, sambung Irun sapaan akrab Ketua Bamega Production itu, di sisi lain dalam sebuah cerita, pihaknya tidak menyalahkan atau membenarkan. Akan tetapi mencoba memberikan sudut pandang lain apakah ada cara lain untuk warga tetap dapat pekerjaan tapi alamnya tetap lestari.

Irun juga menambakan, dalam pengambilan alur cerita film pendek yang berjudul “Sisir Pesisir” itu, banyak kesulitan yang dialami ia dan rekan-rekanya dalam menunggu momen untuk beberapa scene.

BACA JUGA ; Film Berjudul Corona (2020) Segera Tayang, Angkat Isu Rasisme dan Diskriminasi

“Ya. Seperti ingin pengambilan momen ketika truk pengangkut batu masuk dan para pembeli batu itu. Sebab dalam cerita ini kami menceritkan dari bagaimana batu itu dipecah dan diproses, serta sampai ada orang yang membeli,” terangnya.

Di akhir wawancara, Ia berharap ada solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Dan untuk anak muda bisa makin berkembang serta bisa menggali potensi perfilman khususnya di Kabupaten Kotabaru.(cah/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh