Bupati Kotabaru H Sayed Jafar meresmikan Saijaan Landing Area Paralayang Gantole dan Sirkuit SJA Tbk Gedambaan-Mamake Hill, Minggu (2/2/2025).
KOTABARU, koranbanjar.net – Bupati Sayed Jafar menyampaikan peresmian ini adalah sebuah langkah besar dalam upaya memajukan sektor pariwisata, olahraga, serta meningkatkan ekonomi daerah melalui pengembangan destinasi wisata yang berbasis alam dan petualangan.
“Peresmian Saijaan landing area paralayang dan gantole yang menjadi tempat terbang bagi atlet gantole serta sirkuit SJA Tbk di Pantai Gedambaan yang akan menjadi area balap bergengsi adalah upaya nyata mendukung pengembangan olahraga ekstrem dan pariwisata yang berbasis alam di daerah kita,” ucapnya.
Lanjut dikatakannya, melalui fasilitas ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi ekonomi masyarakat.
“Saya berharap fasilitas ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ekonomi lokal serta menjadi daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun luar daerah,” ujarnya.
Dengan peresmian SJA Mamake Hill sebagai destinasi wisata alam, diharapkan Kabupaten Kotabaru dapat lebih dikenal dunia.
“Saya yakin akan memperkenalkan kekayaan alam daerah kita kepada dunia luar dengan adanya SJA Mamake Hill ini dan diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” paparnya.
Bupati Sayed Jafar juga meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memanfaatkan fasilitas tersebut.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Disparpora Kotabaru Sonny Tua Halomoan menjelaskan kilas balik Mamake SJA Hill, sebelum menjadi tempat wisata kebanggaan masyarakat Sarang Tiung dan masyarakat Tirawan khususnya dan masyarakat Kotabaru pada umumnya, Bukit Mamake dan Bapake masih berupa belukar dan rumput ilalang.
Menurutnya, Bukit Mamake dan Bapake layaknya kembang desa yang masih polos yang belum kenal bersolek, sehingga belum menjadi primadona.
Bukit Mamake dan Bapake merupakan kawasan hutan lindung yang meliputi Desa Sarang Tiung dan Desa Tirawan, dikelola oleh Gapoktan HKM Mutiara Sarang Tiung berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tanggal 26 Oktober 2017 Tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan kepada Gapoktan Hutan Mutiara Sarang Tiung seluas 500 Hektare pada Kawasan Hutan Lindung.
Untuk areal Bukit Mamake dan Bapake dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Jasa Lingkungan seluas 49 hektare.
Atas arahan dan bimbingan dari Bupati Sayed Jafar, pada tahun 2018 Disparpora Kotabaru dengan Kepala Dinas saat itu Khairian Anshari kemudian dilanjutkan oleh Risa Ahyani bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinas PUPR Kotabaru, PT Arutmin NPLCT dan masyarakat Sarang Tiung yang tergabung dalam Gapoktan HKM Mutiara Sarang Tiung yang diketuai oleh Abdul Mulud untuk mengembangkan Bukit Mamake dan Bapake.
Selanjutnya, pada tahun 2022 dimulailah pembangunan infrastruktur di kawasan Mamake SJA Hill.
Disparpora bersama Bappeda Kotabaru pada saat itu dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pulau Laut Sebuku selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel serta Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Provinsi Kalsel dalam menentukan pembangunan dan luasan area yang dapat dibangun sesuai peraturan perundang-undangan, yakni seluas 10% dari luasan 49 hektare yang diizinkan atau 4,9 hektare.
“Pembangunan tersebut antara lain adalah Viewing Bridge, Gazebo, Musala dan kantin,” sambungnya.
Kemudian, di tahun 2023 dilanjutkan dengan pembangunan panggung, pembangunan loket, dan pemasangan pintu masuk elektronik.
“Sedangkan pada tahun 2024, dilakukan pembangunan pintu gerbang dan taman landscape serta pemasangan lampu hias, sehingga pada hari ini dapat kita saksikan bersama keindahan Mamake SJA Hill,” tuturnya.
Dijelaskan Sonny, pada tahun 2024 Event olahraga (Sport Tourism) Paralayang dan Gantole di Mamake SJA Hill telah menjadi event berskala Internasional.
“International Paragliding Accuracy (IPAC) seri 3 dilaksanakan pada bulan Juni 2024 dengan animo peserta dari luar negeri dan dalam negeri. Selanjutnya, 13 siswa lokal warga Kotabaru telah memiliki Paragliding Licence 1 (PL 1) atau Licence pemula untuk pilot Paralayang,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk Sirkuit SJA Tbk Pantai Gedambaan juga sudah memiliki prestasi dengan penyelenggaraan event Hayau Barait I sampai dengan 10.
Pembalap Internasional pun mengakui dan mengagumi lintasan trail yang dirancang oleh Bupati Kotabaru H Sayed Jafar itu.
Kombinasi olahraga tantangan yang disertai keindahan alam merupakan pesona yang tidak dimiliki daerah lain.
Di arena sirkuit tersebut juga terdapat event Offroad 4×4 dan event Mountain Bike yang dilaksanakan setiap tahunnya.
“Pada kesempatan ini, saya juga mengajak seluruh masyarakat Desa Sarang Tiung dan Desa Tirawan khususnya serta masyarakat Kotabaru pada umumnya untuk bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas yang sudah ada ini, agar generasi-generasi yang akan datang juga dapat menyaksikan keindahan kawasan Mamake SJA Hill ini,” tandasnya.
Sonny juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi, khususnya kepada Bupati Sayed Jafar bersama Gapoktan HKM Mutiara Sarang Tiung yang sejak awal merintis dan hingga saat ini selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan pariwisata di Kabupaten Kotabaru.
Di kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru H Muhammad Maulidiasyah menyerahkan buku hasil karangannya yang berjudul “Jejak Langkah H Sayed Jafar SH, Bupati Kotabaru, Dalam Mengangkat Harkat Meningkatkan Derajat Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru” kepada Bupati Kotabaru.
Peresmian Sirkuit SJA TBK Pantai Gedambaan serta bangunan Saijaan Landing Area Paralayang dan Gantole ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati H Sayed Jafar.
Kegiatan dihadiri Bupati Kotabaru, Ketua DPRD Kotabaru, Forkopimda, Pj Sekretaris Daerah Kotabaru, Ketua TP PKK Kotabaru, SKPD, Wisatawan Kalimantan Timur, serta 13 siswa paralayang dan gantole. (bay)