Buntut sisa upah lembur dan THR pekerja PT. Kalselteng di bawah naungan PT Paguntaka Cakra Nusantara (PCN) yang tidak dibayar sampai sekarang, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) wilayah Kalimantan Selatan berencana akan membawa persoalan ini ke tingkat pusat, bahkan tak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi unjuk rasa ke Kementerian BUMN.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan keras itu disampaikan Ketua DPW FSPMI Kalsel, Yoeyoen Indharto saat wawancara dengan media ini, beberapa hari lalu.
“Jika tidak ada solusi dari PLN terhadap tuntutan kami, kita akan melakukan aksi nasional secara terpusat,” ancamnya.
Aksi akan digelar baik di kantor PT PLN di pusat Jakarta, maupun di kantor Kementerian BUMN. Rencana ini, ungkapnya, sudah dibicarakan dalam Konsultasi Nasional (Konsulnas) yang diselenggarakan baru-baru tadi.
“Semua daerah yang ada FSPMI akan menuntut itu,” katanya sembari mangatakan rencana aksi di mulai akhir bulan Juni
Lanjutnya, setiap daerah akan mengirimkan perwakilannnya untuk mendatangi 2 tempat tersebut (kantor PLN Pusat dan kantor BUMN).
Sementara ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan PT PCN, PLNT, dan Pegawai Pengawas Disnaker Provinsi Kalimantan Selatan.
“Kami berharap agar Pengawas Disnaker bisa mengeluarkan surat penetapan pembayaran kekurangan THR,” harapnya.
Perlu diketahui, jumlah karyawan sekitar 350 sampai 400 dengan gaji yang diterima sebesar Rp3,8 juta, bahkan ada yang Rp4 juta lebih. Sedangkan THR yang dibayar hanya Rp2, 9 juta tidak berdasarkan gaji yang dibayar.
“Kekurangannya berkisar Rp900 sampai Rp1,5 juta, ini cukup signifikan,” tutupnya.(yon/sir)