Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarmasin

Buntut Perkelahian Siswa SDIT Ukhuwah Disudutkan, Ibnu Sina: Itu Sekolah Terpadu Terbaik di Banjarmasin

Avatar
2778
×

Buntut Perkelahian Siswa SDIT Ukhuwah Disudutkan, Ibnu Sina: Itu Sekolah Terpadu Terbaik di Banjarmasin

Sebarkan artikel ini
Mantan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan Siti Wasilah (istri). (Foto: Tim/Koranbanjar.net)

Mantan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memberikan pandangan menyikapi persepsi negatif terhadap Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah Banjarmasin buntut kasus perkelahian siswa yang disangka bullying atau perundungan.

BANJARMASIN, koranbanjar.netMantan Wali Kota Banjarmasin 2 periode dari 2016-2025 ini mengatakan jika ke 4 anaknya pernah dididik dan belajar di SDIT Ukhuwah hingga lulus.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Menurut kami SDIT Ukhuwah adalah sekolah terbaik di Banjarmasin, ini menurut kami, karena ke empat anak kami studi di sana semua sampai lulus,” aku Ibnu Sina yang pernah menjadi di MTs/MA Pondok Pesantren Miftahul Khairiyah tahun 1999 ini.

Lanjut dirinya memberikan pandangan, yayasan pendidikan islam Ukhuwah ini sebetulnya kebanggaan Kota Banjarmasin di usianya yang ke 31 tahun.

“Bahkan termasuk pioneer yang memulai sekolah-sekolah terpadu, apakah islam terpadu atau boarding school berasrama. Sehingga, kontribusi swasta untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan itu harus kita apresiasi,” ujarnya.

Adapun mengenai kejadian-kejadian seperti perkelahian siswa dalam proses pembelajaran, menurutnya dinamika tersebut pasti ada.

“Yang namanya anak-anak bisa saja terjadi perkelahian. Tapi bagaimana pihak sekolah menyikapinya dengan bijaksana dan menerapkan aturan yang ada,” ucapnya.

Kalau sekarang misalnya terkait dugaan adanya bullying atau perundungan dalam perkelahian tersebut, bullying tak dipungkiri menjadi isu nasional karena memang banyak kejadian.

“Oleh karena itu yang harus dilihat bagaimana sikap dari pihak sekolah yakni yayasan dalam menyikapinya,” kata pria Bakumpai kelahiran Puruk Cahu 1975 ini.

Kalau secara prosedural langkah-langkah yang diambil untuk menindaklanjuti laporan atau kejadian harus diapresiasi dan bisa saja terjadi di sekolah manapun.

Artinya lanjut alumni S2 Program Pascasarjana MSAP Universitas Lambung Mangkurat tahun 2011 ini, bahwa pihak orang tua, keluarga terus berkomunikasi dengan pihak sekolah dan pihak sekolah pun menyampaikan apa yang harus dilakukan.

“Jadi kukira hal ini kita sikapi secara fair aja, kalau terjadi sesuatu bagaimana menyikapinya,” ucap Ibnu Sina lagi.

Bahkan sambung Ibnu, kampanye anti bullying kan hampir di setiap sekolah-sekolah di Banjarmasin sudah digaungkan, bukan hanya di Ukhuwah saja.

“Sekolah-sekolah Itu sudah menerapkan praktek-praktek untuk mencegah terjadinya bullying ini,” sebutnya.

Kalau misalkan perkelahian siswa, harus dilihat juga di sekolah itu pasti memiliki CCTV. Itu bisa dilihat apakah benar terjadi bullying atau hanya perkelahian biasa dan kejadiannya seperti apa.

“Maka juga diharapkan orang tua bekerjasama dengan pihak sekolah dan menyikapinya secara bijak,” tuturnya.

Anak didik di sekolah itu harus diberikan pengajaran dan edukasi juga sampai membully teman-temannya. Kalau pun ada harus ada Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini.

“Jadi anak-anak sudah tahu kalau terjadi bullying mereka sudah tahu harus lapor kemana. Dan diberikan edukasi ketika kamu dibully, kamu harus speak up, harus menyampaikan ke guru atau ke pihak sekolah maupun ke orang tua sehingga kejadiannya tidak berlarut-larut,” terangnya.

Menyinggung soal ke 4 anaknya yang bersekolah di Yayasan Ukhuwah Banjarmasin, Ibnu Sina berpendapat, selama menempuh pendidikan di sekolah yang beralamat di Jalan Lingkar Dalam itu sudah sesuai standar pendidikan sekolah islam terpadu.

Bahkan pendekatan guru, ustadz dan ustadzah dengan anak didik di sana sangat dekat,” jadi menurut kami, Ukhuwah Itu termasuk sekolah terbaik di Banjarmasin,” akunya.

Kalau pun dikatakan bobrok, ujar Ibnu, itu mungkin dari persepsi keluarga yang merasa dirugikan akibat perkelahian antar siswa itu ketika melihat kejadian.

Namun, harus dilihat kejadiannya seperti apa. Sekarang itu orang boleh bebas memviralkan atau ngomong tanpa batasan di media sosial, akan tetapi harus melihat faktanya seperti apa.

“Kalau ada kelalaian, ya pihak sekolah harus mengambil tindakan di aspek mana kelalaian Itu. Tidak bisa digeneralisir bahwa Ukhuwah itu bobrok. Kalau sekelas Ukhuwah aja bobrok bagaimana dengan sekolah-sekolah lain,” tuturnya sembari tertawa.

“Mungkin disikapi dengan fair, jujur saja lah dan di sini saya tidak membela siapapun. Tetapi pengalaman kami mendidik anak-anak di situ termasuk sekolah terbaik untuk anak-anak kami,” sambungnya.

Disamping itu tambah Ibnu Sina, hanya di Ukhuwah paling banyak Guru Penggerak. Kalau dalam Kurikulum Merdeka, Ukhuwah termasuk leading dan pioneer karena paling banyak untuk spek Guru Penggerak.

“Untuk mendapatkan predikat Guru Penggerak kan tidak mudah. Harus enam bulan pendidikan dan menerapkannya di sekolah, ruang belajar dan ruang kelas,” paparnya.

Tanjungjawab pendidikan bukan hanya tanggungjawab sekolah, tetapi juga dituntut peran orang tua dan masyarakat. Tidak Kemudian diserahkan begitu saja kepada sekolah.

Orang tua harus tetap berkomunikasi, masyarakat juga harus memberikan dukungan sehingga kejadian-kejadian seperti ini bisa segera diantisipasi jangan sampai terjadi.

Kalaupun ada kejadian harus segera diambil tindakan dan langkah-langkah sehingga menutup kemungkinan-kemungkinan buruk lain yang terjadi bagi pihak sekolah ataupun pihak keluarga serta anak didiknya.

“Karena ini pasti akan membekas bagi anak-anak itu dan terbawa-bawa nanti sampai dewasa,” jelasnya. Jadi sekali lagi kita menyikapinya dengan fair dan bijak,” pungkasnya. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh