Warga Kayu Tangi 2 melakukan aksi protes, menyusul kebijakan Pemko Banjarmasin yang menjadikan gedung Asrama Diklat BKD sebagai tempat karantina Corona (Covid-19) di lingkungan komplek permukiman mereka.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Komplek Kayu Tangi 2 Banjarmasin mendadak ramai. Puluhan warga setempat melakukan aksi protes atas kebijakan Pemko Banjarmasin yang menjadikan gedung Asrama Diklat BKD Banjarmasin sebagai tempat karantina Covid-19, Selasa (7/4/2020) malam sekitar pukul 21.30 Wita.
Menurut informasi dihimpun koranbanjar.net, aksi protes itu sebagai bentuk penolakan warga atas penggunaan gedung Asrama Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banjarmasin sebagai ruang isolasi bagi pasien terpapar virus corona atau covid-19.
“Pemerintah Kota Banjarmasin membuat tempat karantina pasien COVID 19 di tengah pemukiman warga tanpa ada komunikasi dengan warga sebelumnya,” kata salah satu warga, Reza.
Menurutnya, persoalan penyakit wabah virus corona atau covid-19, bukanlah soal biasa. Tetapi, bagaimana pemerintah Banjarmasin bisa lebih melihat pada sisi dampak penyebarannya.
“Jelas khawatir, apalagi tempatnya di tengah pemukiman warga, ini bukan masalah aib, tapi masalah ke depannya bisa banyak warga terpapar,” terangnya.
Sebelumnya, kata dia, memang sempat ada salah satu warga baru datang bepergian dari luar negeri. “Memang ada yang ODP dari Belanda kemarin, tapi sudah lapor ke puskesmas,” tandasnya.
Dikatakan, besok pihak pemerintah Kota Banjarmasin akan hadir duduk bersama warga membicarakan persoalan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, puluhan warga yang dijaga beberapa personil dari kepolisian itu berangsur pulang ke rumah masing-masing.(ags/sir)
