BANJARBARU,KORANBANJAR.NET – Sumber benih merupakan tegakan di dalam atau di luar kawasan hutan yang dikelola, guna memproduksi benih berkualitas. Dapat ditunjuk dan dibangun sesuai kaidah-kaidah berlaku tentang sumber benih. Dalam upaya itu, Dishut Prov. Kalsel melalui BPTH lakukan quick tour 3 tempat berbeda yang berpotensi dijadikan sumber benih baru dan 2 lokasi TBT, Kamis (7/2/2019) sampai Jumat (8/2/2019).
Lokasi pertama yang dikunjungi tim dipimpin oleh Raihanor, di areal IUPHHK-HTI PT. Hutan Rindang Banua (HRB) site Kintap dan Sembamban. Didapati bahwa potensi sumber benih jenis tanaman berkayu tidak memungkinkan, di masa lalu terdapat sumber benih pada site Kintap, jenis Acasia mangium dan Eukaliptus. Namun saat ini sumber benih tersebut tidak produktif karena tidak ada perawatan, disamping tegakannya banyak yang mati. Terdapat 22 Ha tegakan Kayu Putih dengan pertumbuhan baik, ditanam tahun 2014. Berdasarkan keterangan petugas perusahaan bahwa hasil uji laboratorium rendamennya masuk kategori standar dan layak untuk dikembangkan di wilayah Kalsel.
Pada areal kedua, yaitu IUPHHK-HTI PT. Jhonlin Agro Mandiri (PT. JAM), didapat hasil bahwa potensi tegakan tidak memungkinkan untuk dijadikan sumber benih atau elum memenuhi standar teknis dan kebutuhan benih bersertifikat masih didatangkan dari luar daerah.
Lokasi ketiga, pada areal IUPHHK-HTI PT. Inni Joa, terdapat 2 titik tegakan sengon yang potensial untuk dijadikan sumber benih pada 2 blok berbeda. Keperluan benih bersertifikat saat ini masih didatangkan dari luar daerah.
Lokasi ke empat di Desa Emil Baru, Kec. Mantewe, Kab.Tanah Bumbu termasuk dalam Wilayah kerja KPH Kusan (RPH Batulicin), terdapat sumber Benih yang sudah bersertifikat sebagai Tegakan Benih Teridentifikasi / TBT. (dishutprovkalsel)