Badan Perencanaan Keuangan Anggaran Daerah (BPKAD) Banjarbaru mengusulkan dana untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Rp 200 miliar.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Mengingat pentingnya PSBB di Banjarbaru untuk memutuskan mata rantai virus corona atau covid-19 yang sedang melanda ini, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru usulkan dana ke Pusat.
Kepala BPKAD Banjarbaru Zainudin mengatakan, pihaknya lagi proses penganggaran, lalu mengusulkannya ke Pemerintah Pusat.
“PSBB ini adalah salah satu jalan untuk mencegah penyebaran covid-19 ini. Untuk anggaran ada tiga poin, yaitu, penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial,” ungkapnya di sela rapat bersama pihak Bappeda Banjarbaru, Kamis (23/4/2020) kemarin.
Di samping itu, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Banjarbaru Kanafi menambahkan, akan meningkatnya status menjadi PSBB ini dikarenakan banyaknya warga yang tidak disiplin.
“Untuk ketiga poin yang disampaikan pak Zai tadi, saya ingin menambahkan. Untuk dampak ekonomi, kami akan lakukan pembelian baferstok, semoga ada pertumbuhan ekonomi kembali. Adapun jaring pengaman sosial, stok sembako akan di back up dari pusat dengan BLT (bantuan langsung tunai),” imbuh dia.
“Untuk Pemprov sendiri hingga saat ini untuk penerapan PSBB ini belum ada suntikan,” tambahnya kemarin. (san/maf)