MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Terkait dengan pemberitaan tentang kalimati di Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura Kota, yang selama ini diketahui kotor, jorok dan menebarkan bau tak sedap, ditegaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar, Boyke W Triestianto, sesungguhnya pembersihan kalimati tersebut bukanlah tanggung jawab lembaganya. Melainkan tanggung jawab Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Banjar.
“Kalau urusan kalimati tersebut sebetulnya bukan tanggung jawab kami dari DLH, melainkan tanggung jawab Bidang SDA dari Dinas PUPR. Kami dari DLH hanya bertanggung jawab urusan sampah, tidak termasuk sampah di kalimati,” demikian diutarakan Boyke kepada koranbanjar.net, Senin (6/7/2018) sore.
Lebih rinci dijelaskan, alokasi anggaran untuk menangani persoalan kalimati itu berada di Dinas PUPR Banjar, bukan pada Dinas Lingkungan Hidup Banjar. “Anggaran dan tanggung jawabnya ‘kan pada Dinas PUPR, mengapa harus kami yang menangani,” imbuhnya.
Boyke menambahkan, dia sudah meminta kepada dinas terkait untuk dapat menyelesaikan persoalan kalimati tersebut, namun sampai sekarang masih belum ada respon. “Kalau kemarin-kemarin kami ikut membersihkan kalimati, itu bukan karena ada anggarannya pada DLH, tetapi biaya gotong royong sekadar makan dan minum menggunakan dana pribadi,” jelasnya.
Meski demikian, jelasnya, persoalan sampah seperti yang terjadi pada kalimati itu sangat membutuhkan kesadaran masyarakat setempat. Karena menumbuhkan kesadaran masyarakat itu sangat lah berat.
“Kalau dulu, masyarakat sekitar kalimati itu ada yang membuang sampah seperti kasur, guling dan lain-lain. Sekarang sudah mending, tidak ada lagi yang membuang sampah seperti itu. Jadi, sekali lagi saya tegaskan, DLH hanya bertanggung jawab membersihkan sampah yang menggunakan truk-truk sampah, bukan sampah yang di kalimati,” bebernya.
Bukan hanya sampai di situ, lanjutnya, tugas DLH itu sangat banyak sekali, yakni tidak hanya mengurus sampah di Kota Martapura, melainkan se Kabupaten Banjar. Terlebih sampah-sampah yang berserakan di wilayah Kertak Hanyar dan Gambut yang memerlukan perhatian serius.
“Kami itu juga membersihkan sampah-sampah di kecamatan lain, seperti Gambut dan Kertak Hanyar. Bahkan dalam menjalankan tugas, terkadang hari Sabtu dan Minggu kami juga bekerja,” ujar dia.
Sementara itu, sebagaimana penelusuran wartawan koranbanjar.net sebelumnya, setelah kalimati sempat dibersihkan secara gotong-royong oleh stakeholder terkait dari Pemerintah Kabupaten Banjar dan masyarakat setempat pada bulan Maret 2018 lalu, sekarang kalimati kembali kotor dan jorok.
Air kalimati sudah tidak berwarna bening lagi, melainkan hitam pekat dan menebarkan bau tak sedap. Bukan cuma itu, kalimati telah dipenuhi beraneka sampah. Mulai sampah plastik, sampah rumah tangga dan sampah bekas dagangan.(sir)