Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat telah mencatat hingga pertengahan 15 Januari 2021 lalu, korban banjir di Kabupaten Tanah Laut menembus angka 21 ribu jiwa. Berbagai pihak, mulai BNPB, BPBD, relawan, tidak terkecuali manajemen perusahaan tambang batu bara, PT. Arutmin Indonesia, ikut turun tangan mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi para korban banjir di lokasi. PT. Arutmin Indonesia telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan, bahkan menurunkan Emergency Response Team (ERT) untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir yang terisolir di lokasi-lokasi terparah. Berikut liputannya.
KALSEL, koranbanjar.net – BNPB telah mencatat 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut per 15 Januari 2021 lalu. Saat itu, tinggi air mencapai 150 hingga 200 sentimeter dan merendam sekitar 6.346 rumah penduduk.
Setelah mengamati situasi itu, PT. Arutmin Indonesia langsung menurunkan Emergency Response Team (ERT) untuk mengevakuasi warga yang terisolir daerah Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut. Akses untuk menembus lokasi-lokasi banjir terparah itu memang teramat sulit, tapi tidak menyurutkan semangat ERT untuk menerobos banjir, baik berjalan kaki maupun menggunakan perahu karet.
Kendala demi kendala dapat diatasi, sesekali ERT harus memandu perahu karet yang berpenumpang korban banjir untuk keluar dari daerah yang terisolir. Upaya evakuasi juga sekaligus disertai dengan pemeriksaan kesehatan terhadap para korban.
Tidak hanya menurunkan ERT, PT.Arutmin Indonesia juga harus berjibaku menambah tenaga bantuan dengan menerjunkan karyawan mereka dari kantor di Banjarbaru, untuk menyalurkan bantuan langsung kepada korban banjir. PT. Arutmin Indonesia telah menyiapkan makanan siap saji, sembako, air mineral, obat-obatan, alat penerangan, popok bayi sampai dengan pembalut wanita.
ERT Terus Menerobos Banjir
Koordinator Arutmin Peduli Bencana, Edy Norjayanto di sela aksi peduli banjir mengatakan, “PT. Arutmin saat ini terus berupaya memberikan bantuan terutama kepada korban yang masih terjebak di lokasi banjir,” katanya.
Menurut dia, sejak Kamis 14 Januari 2021 lalu, PT. Arutmin Indonesia sudah mulai memberikan bantuan makanan siap saji dan mobilisasi untuk mengevakuasi warga yang terjebak. “Sampai 17 Januari kita masih melakukan evakuasi dan memberikan bantuan sembako dan lain-lain ke posko-posko penerima bantuan di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut,” imbuhnya.
Edy Norjayanto juga mereview, ketika cuaca ekstrim seperti hujan deras terjadi di Kalimantan Selatan, banyak wilayah yang masih mengalami banjir. Namun adapula daerah-daerah tertentu, air mulai surut. Meski demikian, tidak semua korban yang kembali ke rumah-rumah mereka, tetapi masih bertahan di pengungsian. PT. Arutmin Indonesia tidak hanya menyasar korban-korban yang masih bertahan di rumah, tetapi juga mendatangi korban yang berada di pengungsian.
Selama hujan deras berlangsung di Kabupaten Banjar maupun Kabupaten Tanah Laut, Emergency Response Team (ERT) terus turun ke lapangan mendatangi korban, baik menyalurkan bantuan, mengevakuasi korban, memfasilitasi pendirian posko, bahkan melakukan pendampingan korban banjir dengan melakukan trauma healing, khususnya ditujukan kepada korban anak-anak.
“Kita sedang merealisasikan pembangunan posko untuk korban, ke depan kita akan melakukan trauma healing bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,” kata Edy Norjayanto.
Kerjasama Dengan Fakultas Kedokteran
Dijelaskan, agenda bantuan PT. Arutmin Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) dan Ikatan Psikolog Kalimantan Selatan, antara lain, Pemeriksaan Kesehatan Korban Banjir dan Trauma Healing.
Kegiatan tersebut meliputi konsultasi kesehatan, pemeriksaan kondisi tubuh, pemberian obat hingga pendampingan pada anak-anak korban banjir. Selama Posko Kesehatan dan Trauma Healing dibuka, tercatat 30-50 orang memeriksakan kesehatan, kemudian 100 anak mengikuti kegiatan Trauma Healing.(arutmin.com/sir)