Badan Kontak Majelis Taklim, dan Wanita Islam bersama Pondok Pesantren Al Fath Wan Nasr Kotabaru menggelar Daurah Ilmiyah dan pembacaan Manaqib Sayidah Khadijah yang berlangsung pada Kamis (21/3/2024) malam, di Perumnas Blok H, rumah Guru H Yusuf Firdaus.
BANJAR, koranbanjar.net – Acara yang dimulai sekitar pukul 20.15 wita itu dirangkai dengan salat isya dan tarawih berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan khawatim khawajakan dan kitab al shibyan.
Dilanjutkan dengan pembacaan manaqib (riwayat hidup) Sayidah Khadijah Al-Qubra oleh Al Mukarram tuan guru KH Abdullah Basya dari Sekumpul Martapura. Dan pembacaan Riyadhah Al Syiban dibacakan Guru H Yusuf Firdaus.
Terlihat Antusias warga untuk menyaksikan dan mendengarkan langsung kegiatan tersebut.
Ketua BKMT Kotabaru Hj Norbaiti mengharapkan melalui kegiatan yang dilaksanakan di Bulan Ramadan ini, semoga bisa menambah ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
“Mudah-mudahan acara seperti ini dapat menambah ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, khususnya untuk seluruh pengurus BKMT,” harapnya.
Selain itu, Ketua BKMT Kotabaru juga mengucapkan terimakasih kepada KH Abdullah Basya dari Martapura yang sudah memberikan Ilmu di dalam kegiatan ini.
Sementa itu, Ketua Wanita Islam Kotabaru Erna Sulaiman mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu program dakwah dari Program Wanita Islam Kotabaru.
“Alhamdulillah, memasuki Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah, kami dari Wanita Islam Kotabaru dapat melaksanakan salah satu program dakwah, dimana kegiatan ini dirangkai dengan buka puasa bersama dan Salat Tarawih,” tuturnya.
Al Mukarram tuan guru KH Abdullah Basya dalam membacakan Manaqib Sayidah Khadijah menjelaskan bahwa, Siti Khadijah memiliki kedudukan yang mulia di kalangan kaum muslim. Beberapa keistimewaan itu bisa dilihat dari gelar yang diberikan kepadanya.
“Beberapa gelar tersebut diantaranya Ummul Mu’minin yaitu wanita yang pertama percaya kepada Allah dan risalah Nabi Muhammad, Al Kubra wanita keturunan suku Quraisy yang mulia dan terhormat, Saidatunnisa wanita yang berakhlakul karimah dan Atthahirah wanita yang terjaga dari perbuatan dosa,” jelasnya.
Salah satu jamaah dari Desa Dirgahayu Wulan, yang mengikuti jalannya kegiatan mengaku senang dengan adanya Pembacaan Manaqib Sayidah Khadijah ini, agar dijadikan pembelajaran bagi kaum wanita maupun istri.
“Saya senang mendengarkan riwayat hidup Istri Nabi Muhammad SAW, dimana beliau juga dikenal sebagai sosok wanita yang dermawan, tegar dan sabar, serta seorang isteri yang selalu setia kepada suaminya, baik dalam suka maupun dalam keadaan duka,” katanya.
Kegiatan Daurah Ilmiyah dan pembacaan Manaqib Sayidah Khadijah ini dihadiri Pengurus MUI Kabupaten Kotabaru, Kemenag Kabupaten Kotabaru, serta warga Bumi Saijaan. (bay)