Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

Berry Siap Bertarung di Pilbup HST; “Saya Suka Tantangan”

Avatar
647
×

Berry Siap Bertarung di Pilbup HST; “Saya Suka Tantangan”

Sebarkan artikel ini

Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah saat ini, Berry Nahdian Forqan menyatakan siap bertarung pada Pilbup (Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang diagendakan Pemerintah Pusat pada 9 Desember 2020 mendatang.

BARABAI, Koranbanjar.net – Mantan Direktur Eksekutif Walhi Pusat, Berry Nahdian Forqan mengemukakan motivasinya yang sederhana untuk ikut dalam kontestasi Pilkada di Kabupaten HST.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kalau ditanya motivasi, saya suka tantangan, karena saya sangat menikmati setiap proses,” ungkap Berry saat ditemui Koranbanjar.net di rumah dinasnya, Barabai, Kabupaten HST, Kamis (4/6/2020) siang tadi.

Dia menambahkan, kalaupun bicara harapan membangun Kabupaten HST ke depan, Berry menyatakan akan lebih fokus pada sektor pertanian.

“Saya ingin mengembalikan kejayaan HST seperti dulu. Karena dulu HST pernah menjadi penyandang pangan di Kalsel. Makanya logo Pemerintah Kabupaten HST itu adalah logo karet dan padi,” ucapnya.

Namun bukan berarti sektor lain tidak dikembangkan, menurut dia, sektor lain juga tetap turut dikembangkan, hanya saja lebih fokus pada sektor pertanian.

“Misalnya meningkatkan sumber daya manusia pada sektor pertanian, penyediaan sekolah-sekolah jurusan pertanian, meningkatkan tekhnologi pertanian, membangun SDM yang berakhlak dan religius, bagaimana agar petani-petani yang lebih berakhlak dan religius,” paparnya.

Selain itu, lanjutnya, ke depan Pemkab HST harus lebih memprioritaskan anggaran untuk pembangunan di desa-desa. Seperti peningkatan infrastruktur jalan maupun jembatan.

“Kalau seumpama infrastruktur sudah banyak yang nyaman di pedesaan tentu akan memudahkan para petani memasarkan hasil pertanian dan perkebunan ke kota. Kalau tadinya semisal buah durian (duren) tidak begitu berharga di desa, kemudian mobil bisa menembus pedesaan, maka buah durian lebih berharga. Ekonomi kerakyatan di desa akan tumbuh dan berkembang,” tegasnya. 

Selama ini, pembangunan sangat dipengaruhi kebijakan politis. Karena pemilih itu banyak di kota, sehingga pembangunan lebih banyak diarahkan di kota. “Nanti pembangunan harus lebih banyak di desa. Makanya, kenapa Presiden Jokowi membangun sektor pertanian di Papua? Karena supaya pembangunan dapat dilaksanakan secara merata. Kalau tidak begitu, pembangunan akan banyak di Pulau Jawa saja,” pungkasnya. (dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh