Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi terhadap upaya untuk memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Menurutnya, generasi muda harus diberikan kesempatan untuk menjadi pelaku utama dalam sektor pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Kami sangat mendukung program pendidikan vokasi baik pada pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah. Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Menteri Pertanian.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia menekankan bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Salah satu caranya adalah mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khusunya yang menawarkan program pertanian,” ungkapnya.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus berupaya menciptakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan dibidang pertanian melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini rupanya menjadikan SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai magnet bagi dunia pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satunya oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Selasa (17/06/2025) mereka berkunjung ke SMK-PP Negeri Banjarbaru dengan membawa 6 orang tenaga pendidik dan tenaga pendidikan.
Kunjungan ini dalam rangka studi tiru ke SMK – Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru.
Seperti dijelaskan oleh Risnani, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK N 1 Pangkalan Banteng.
“Kami bermaksud melaksanakan studi tiru pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ada di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru,” ujarnya.
“Salah satunya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai sistem Blok dan Moving Class pada pembelajaran Kurikulum Merdeka serta penerapan BLUD Sekolah. Sebab SMK-PP Negeri Banjarbaru sudah melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga menjadi referensi bagi mereka,” pungkas Risnani.
Hadir menerima kunjungan ini, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni.
“Kami menyambut baik studi tiru dari SMK Negeri 1 Pangkalan Banteng ini, yang sama-sama memiliki jurusan pertanian,” terangnya.
“Terkait mereplikasi teaching factory yang merefleksikan sekolah, jadi kami menggunakan jadwal blok, agar fokus dengan memaksimalkan lembar kerja siswa. Jadwal ini blok ada di kaprodi, dengan dibantu PLP dan petugas lahan, serta lahan harus sudah siap,” ujar Kepala Sekolah
Selama studi tiru ini, SMK-PP Negeri Banjarbaru saling bertukar pengalaman dan ilmu dalam melaksanakan pembelajaran, profil sekolah dan jurusan, kegiatan di sekolah, serta diajak melihat sarana prasarana dan kebun praktek di Teaching Factory dan produk hasil yang ada di SMK-PP Negeri Banjarbaru. (Tim Ekspos SMK-PPN Banjarbaru/dya)