BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Di beberapa wilayah Banjarbaru mulai terjadi efek dari musim kemarau yaitu kekeringan. Tak ayal sebagian masyarakat mengalami penyusutan air di sumur mereka.
Hal tersebut akhir-akhir ini mulai dirasakan sebagian masyarakat Kota Banjarbaru dan menurut beberapa sumber yang diperoleh koranbanjar.net beberapa waktu lalu, mereka mengaku mulai merasakan dampak musim kemarau sekitar bulan Agustus.
Yang ditandai mulai menyusutnya volume air di dalam sumur mereka, sehingga pengguna sumur harus mensiasati dengan menambah kedalaman sumur.
Lantas, bagaimana tanggapan pihak Lurah atau Camat setempat? Apakah mereka mengetahui hal tersebut? Berikut penuturan Deddy Haryadi selaku Lurah Landasan Ulin Timur.
“Sampai saat ini belum ada laporan masuk ke kami (Kantor Kelurahan) terkait kekeringan tersebut, tapi namanya juga musim kemarau mungkin ada yang mengalami kekeringan, tetapi masih bisa mereka siasati,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Selasa (09/10).
Sedangkan, di tempat berbeda, Camat Landasan Ulin Abdul Malik menuturkan bahwa memang sudah musim kemarau, namun belum sampai ada yang kekeringan.
“Memang musim sedang kemarau, tetapi sampai saat ini belum ada laporan dari kawan-kawan Lurah di Landasan Ulin terkait kekeringan, jadi saya kira masih taraf wajar,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa pengguna sumur juga belum ada info kalau sumurnya kering. “Mungkin masih tetap ada walaupun airnya mungkin kecil, dan dari pengguna PDAM pun juga belum ada keluhan masuk karena air mampet dan sebagainya,” tambahnya.
Meskipun demikian, Camat Landasan Ulin berharap tidak ada yang sampai kekeringan di wilayah Landasan Ulin.
“Dan saat ini kawan-kawan di Kelurahan juga masih fokus terhadap penanganan Karhutla dengan berbagai pihak,” pungkasnya.(ren/ana)