Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru mempunyai kegiatan melestarikan budaya dan adat istiadat, diantaranya kegiatan belajar bersama musik Panting, musik tradisional khas Kalimantan Selatan (Kalsel).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Museum Lambung Mangkurat sejak tanggal 04 September 2021, melaksanakan kegiatan belajar bersama 1 dengan tema Belajar Musik Panting.
Dipilihnya musik panting selain peletarian musik tradisional khas Kalsel, juga hampir ditinggalkan oleh gererasi milineal sekarang ini. Sehingga, pihak museum mempunyai ide untuk mengadakan kegiatan belajar bersama.
Tema, museum sebagai tempat pelestarian sejarah dan kebudayaan mengadakan kegiatan belajar bersama di museum ini agar bisa meningkatkan wawasan atau informasi yang mendalam, khususnya dibidang sejarah dan budaya khas Kalsel.
“Juga, mampu memberikan minat generasi muda untuk mengenal sejarah dan kebudayaannya sendiri,” kata Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kbeudayaan Provinsi Kalsel, H Abdul Rahim SSos MPd.
Museum tidak hanya berfungsi untuk menyimpan barang bersejarah atau pun memamerkan peninggalan sejarah dan kebudayaan sesuai perkembangan kehidupan masyarakat, namun museum sebagai media pembelajaran di dunia pendidikan dan masyarakat luas.
“Dengan demikian tujuan diadakannya kegiatan belajar bersama di Museum, agar penyampaian suatu informasi secara bertahap kepada generasi muda tetap mencintai sejarah dan budaya,” cetus dia.
Generasi milenial diharapkan mampu ikut serta melestarikan sejarah dan kebudayaan daerah kita sendiri agar mampu dikenal oleh masyarakat luas dan terhindar dari ketidak tahuan tentang kebudayaan di daerah sendiri oleh generasi muda di jaman teknologi yang serba canggih, sehingga berhubungan dengan tradisional akan di tinggalkan oleh generasi penerus bangsa.
Di sisi lain, belajar bersama satu ini dihadiri oleh para pelajar dan penggiat musik panting di Kalsel, dari berbagai kalangan dan kabupaten kota, sekitar 100 peserta.
“Semoga dengan kegiatan ini museum mampu menjadi tempat informasi selalu terdepan bagi masyarakat dan kaum milineal,” sebut Abdul Rahim, yang juga Plt Kepala Museum Lambung Mangkurat. (dya)