Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang menggelar Webinar pada Kamis (20/7/2023). Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 850 peserta dari berbagai kelompok tani, termasuk para petani milenial, penyuluh dan sobat tani.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Dalam Webinar vol 230 itu dibahas mengenai bagaimana cara mengantisipasi ancaman iklim El Nino yang bisa menimbulkan dampak buruk terhadap hasil produksi pertanian.
Dampak buruk terhadap hasil produksi tersebut bisa dipengaruhi berbagai kondisi, diantaranya penurunan degradasi lahan sehingga perlu suatu solusi.
Host yang dipandu oleh Retno Hermawan, SP., M.Si selaku Widyaiswara BBPP Binuang, mengangkat tema tentang Biotron menjadi solusi ancaman iklim serta mahalnya harga pupuk.
Menghadirkan narasumber Budiono, SP., MM yang juga dari Widyaiswara BBPP Binuang, menjelaskan bagaimana tata cara pengaplikasian biotron.Tahapan tersebut dimulai dari awal langkah-langkah sampai akhir diberikan bahan tayangnya, termasuk cara pembuatannya, simulasinya, dan juga praktek di lapangan.
Turut hadir dalam Webinar tersebut Kepala BPPSDMP, Prof.Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr serta Kepala BBPP Binuang drh. Bambang Haryanto, M.M.
Bambang Haryanto menekankan bahwa, intinya dalam menghadapi ancaman terhadap hasil produksi pertanian, adalah memaksimalkan pemanfaatan pupuk organik.
“intinya bahwa maksimalkan pemanfaatan pupuk organik dan pestisida nabati yang kedua juga kurangi pemanfaatan pupuk kimia dan pestisida kimia maka dengan pemanfaatan pupuk organik yang lebih maksimal ketergantungan kepada subsidi pupuk kimia diharapkan bisa diatasi,” katanya.
Menteri Pertanian YSL sampaikan , Kementerian Pertanian Republik Indonesia ajak masyarakat menggunakan Bio char three in one (Biotron) untuk menghadapi langka dan mahalnya harga pupuk kimia, Rabu (28/6).
Pembuatan Biotron ini sangat mudah dan bahannya juga gampang didapatkan. Adapun proses pembuatan Biotron dari limbah pertanian dan ternak, pupuk organik cair dan hayati.
(rth)