Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kotabaru

Bappeda Kalsel Gelar Rapat Koordinasi Bidang PPM di Kabupaten Kotabaru

Avatar
466
×

Bappeda Kalsel Gelar Rapat Koordinasi Bidang PPM di Kabupaten Kotabaru

Sebarkan artikel ini
Rapat koordinasi dalam rangka memperkuat sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), bertempat di Ballroom Hotel Grand Surya, Kotabaru, Kamis (1/2/2024) siang. (Foto: Kominfo Kotabaru/Koranbanjar.net)
Rapat koordinasi dalam rangka memperkuat sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM), bertempat di Ballroom Hotel Grand Surya, Kotabaru, Kamis (1/2/2024) siang. (Foto: Kominfo Kotabaru/Koranbanjar.net)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka memperkuat sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Surya, Kotabaru, Kamis (1/2/2024) siang.

KOTABARU, koranbanjar.net Kegiatan yang diikuti 52 perwakilan dari Bappeda/Bappelitbang Kabupaten/Kota Se Provinsi Kalimantan Selatan ini dihadiri Kabid PPM Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan Rahmiyanti Janoezir dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad, serta Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kotabaru.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan pembangunan manusia serta meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah di Pemerintah Kabupaten/Kota.

Seperti yang di laporkan Panitia Pelaksana Angga Priyadi, selaku Ahli Pratama Perencanaan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan menjelaskan, tingkat kemiskinan Kabupaten/Kota tahun 2023 menurut data BPS berkisar antara 2,44-6, 25 dan Provinsi Kalimantan Selatan berada di nomor 2 (dua) persentase penduduk miskin terendah secara nasional.

“Provinsi Kalsel berada di nomor 2 terendah secara nasional untuk persentase penduduk miskin, tetapi bukan berarti pengetasan kemiskinan di Kalsel sudah selesai. Semakin rendah kemiskinan maka semakin melambat laju penurunannya dan semakin sulit penanggulangannya, salah satu strategi yang perlu dilakukan adalah intervensi program berbasis data by name by addrees, perbaikan kualitas data menjadi hal yang tidak bisa ditawar untuk mewujudkan intervensi tepat sasaran,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bappeda/Bappelitbang se Kalimantan Selatan yang mengikuti kegiatan ini, dan berharap bagaimana bisa bersama-sama menurunkan masalah kemiskinan di Provinsi Kalsel.

“Pertemuan ini dalam rangka bagaimana kita membuat program, perencanaan melalui FGD se Kalimantan Selatan, untuk mengatasi kemiskinan terkait di bidang kesehatan dan stunting, kita Provinsi Kalsel khususnya Kabupaten Kotabaru, program apa yang kita lakukan untuk pengetasan kemiskinan ini yang harus kita sepakati bersama, karena ini termasuk penilaian secara nasional. Apabila kita tidak mempunyai perencanaan, maka kita tidak akan keluar dari status kasus stunting dan kemiskinan,” tutur Sekda Kotabaru.

Selain itu, tambah Said Akhmad, pertemuan ini juga sebagai langkah awal yang strategis dan salah satu tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam mengatasi kemiskinan.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan dan diskusi bersama terkait evaluasi dan rencana program kegiatan bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kemiskinan, stunting, serta SPM kawasan perdesaan. (bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh