Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Tanah Bumbu

Banjir Susulan di Satui, Warga; Meski Begitu Tetap di Rumah Saja

Avatar
701
×

Banjir Susulan di Satui, Warga; Meski Begitu Tetap di Rumah Saja

Sebarkan artikel ini
Suasana Banjir Susulan di Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui.(Foto: Agus Hasanudin)
Suasana Banjir Susulan di Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui.(Foto: Agus Hasanudin)

Banjir susulan kembali melanda Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu, Kamis (20/5/2021). Banjir susulan mencapai pinggang orang dewasa ini diperkirakan berasal dari luapan air laut setempat.

TANAH BUMBU, koranbanjar.net- Pantauan awak media di lokasi banjir, sejumlah warga terlihat tetap menetap di rumahnya, dan terlihat beberapa warga mondar-mandir menggunakan ban melintasi rendaman air agar tak basah.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Salah satu warga Desa Sungai Danau, Rita (40) menjelaskan, memang di daerah pemukimannya sangat kerap banjir. Hal itu, dikarenakan lokasi berdampingan langsung dengan sungai.

“Di sini memang sangat sering banjir, tapi warga di sini sudah biasa saja,” ucapnya saat ditemui awak media ini, Kamis (20/5/2021) sore.

Menurutnya, meski kali ini banjir susulan datang lagi dirinya akan tetap bertahan berada di rumahnya. Sebab, rata-rata rumah di bantaran sungai tersebut telah bertingkat satu.

“Tetap di sini, kami biasanya tidur di atas loteng kalau banjir datang lagi, karena tahun-tahun sebelumnya sudah begitu juga,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Camat Satui, Abdul Rahim menjelaskan, memang warga Desa Sungai Danau merupakan langganan banjir, karena letaknya yang sangat dekat dengan sungai. Namun, di balik itu semua mereka dinilai sudah tangguh menghadapi hal demikian.

“Terkait untuk banjir susulan jauh-jauh hari sudah saya sampaikan kalau memang hujannya di hilir itu no problem (tidak ada masalah). Yang kita takutkan kalau hujannya dari hulu, kalau hujan di hulu itu empat lima jam pasti sampai disini, itu sudah jadi kebiasaan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, mulai Rabu (18/5/2021) kemarin, Ia mengklaim, selalu siaga untuk melakukan pengecekan air di beberapa Desa di Kecamatan Satui.

“Makanya kita cek itu di desa Jombang ya gimana kondisi air, ada kenaikan seperti ini ya tunggu empat lima jam pasti naik sampai disini. Nah itu sudah menjadi kebiasaan kami di lapangan,” terang pria berpengalaman di BPBD selama 10 tahun ini.

Berbekal pengalaman di BPBD itulah, menjadi panduan ia untuk merasakan saat bertugas menjadi Camat baru di Kecamatan Satui.

Camat Satui, Abdul Rahim (kanan) saat bersama warga terdampak banjir.( Foto: Agus Hasanudin)
Camat Satui, Abdul Rahim (kanan) saat bersama warga terdampak banjir.( Foto: Agus Hasanudin)

“Terutama pencegahan, dan memberi keterangan kepada masyarakat, peringatan dini kalau kita jangan terlena dengan kondisi sekarang. Waktu air surut kan ini kita banjir susulan makanya kenapa logistik masih kita simpan,” bebernya.

Seandainya logistik tersebut tidak disimpan, kata dia, dan langsung begitu saja dibagikan kepada masyarakat secara terus menerus, maka saat datang banjir susulan ia akan kebingungan mencari kemana.

“Alhamdulillah dengan antisipasi demikian kita bisa memenuhi sekitar 11 dapur umum di sungai danau dan satu di Desa Sinar Bulan,” bebernya.

Ia menerangkan, memang ada dua desa di Satui yang agak parah saat banjir. Yakni, desa Sinar Bulan dan, Sungai Danau.

Dikatakan, ketinggian airnya mencapai sekitar 1,5 Meter kalau di Teluk Lahung. “Insya Allah kalau ini hujan tidak ada turun karena ini lambat airnya turun karena top pasang air laut kebetulan tinggi sekitar 2 Meter 89 centimeter,” tandasnya.

Berdasarkan data Kecamatan hingga saat ini yang mengungsi di SMPN 4, tercatat ada 52 Kepala Keluarga (KK), dengan 160 jiwa.

Sementara di pengungsian lain, Majelis Taklim tercatat 19 KK dengan sekitar 60 Jiwa.(ags/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh