Gelombang pasang air laut atau rob akibat fenomena alam La Nina diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan Berikat Lamacitra Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
JAKARTA, koranbanjar.net – Gelombang pasang air laut atau rob di Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali naik dan menggenangi kawasan permukiman warga dan Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (24/5/2022).
Air rob mulai naik pukul 14.00 WIB. Aliran deras datang dari arah pelabuhan keluar pintu utama dan menggenangi Jalan Ronggowarsito kemudian masuk ke gang-gang kampung pemukiman warga di sekitarnya.
Hingga pukul 14.30 WIB, banjir rob yang masuk permukiman warga masih setinggi 30 centimeter, tetapi di area Pelabuhan Tanjung Emas sudah mencapai 80 centimeter hingga 1 meter.
Sebenarnya, pada pukul 12.00 WIB, genangan banjir rob di permukiman warga telah surut dan hanya tersisa setinggi 10 centimeter dan di Pelabuhan sudah sampai 50 centimeter. Namun, air rob kembali naik pada pukul 14.00 WIB.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menyebut air pasang naik kembali dipicu fenomena alam La Nina dan jebolnya tanggul laut yang belum maksimal diperbaiki. Ada dua titik tanggul yang jebol, sepanjang 6 meter dan sepanjang 20 meter.
“Sudah kami perbaiki bersama TNI, tetapi belum maksimal,” katanya.
Banjir rob di Kota Semarang terjadi sangat ekstrem sejak Senin (23/5/2022). Kawasan industri Lamacitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sampai saat ini pun lumpuh. BMKG memprediksi, banjir rob ekstrem akan terus berlangsung hingga Juni mendatang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy memprediksi puncak ketinggian air laut akibat banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, akan terjadi hari ini. Menurut dia, banjir rob yang terjadi kali ini lebih parah dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.
Polisi menyebutkan setidaknya 8.000 ribu kepala keluarga terdampak banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Banjir rob juga terjadi di kawasan pantura Jawa Tengah termasuk Demak, Jepara, dan Pekalongan.
Satlantas Polres Demak mengalihkan arus lalu lintas yang hendak menuju Semarang. Untuk mengurai kepadatan, kendaraan dari arah Demak menuju Semarang dialihkan melalui jalur alternatif seperti melalui Buyaran-Guntur-Mranggen. Namun jalur alternatif hanya efektif dilalui kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil pribadi.
Selain itu, Polres Demak juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi penanganan kepadatan arus lalu lintas akibat banjir rob.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat ketinggian air akibat banjir rob sempat mencapai 2,1 meter.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menangani secara cepat terkait peristiwa banjir rob yang melanda kawasan Tanjung Emas. Penanganan itu dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota wilayah terdampak.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tak ketinggalan. Dia mengerahkan jajarannya mendirikan dapur umum di kawasan tergenang banjir rob. (dba)