Mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin meningkat di musim kemarau 2025, Polres Banjarbaru menggelar apel kesiapsiagaan di lapangan hijau Polres Banjarbaru, Senin (26/5/2025).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Pj Wali Kota Banjarbaru Subhan Noor Yaumil, memimpin apel tersebut dan membacakan sambutan Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.
“Apel ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam menghadapi potensi bencana ekologis yang dampaknya sangat luas,” terangnya.
Data pemantauan hotspot melalui aplikasi Lancang Kuning menunjukkan peningkatan titik panas di Kalimantan Selatan, dengan kategori sedang mencapai 529 titik hingga Mei 2025.
“Angka ini menunjukkan potensi kebakaran yang signifikan, terutama mengingat sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan merupakan lahan gambut yang sangat rentan terhadap api di musim kemarau,” ungkapnya.
Subhan mengingatkan dampak buruk Karhutla yang tak hanya berupa kerusakan lingkungan, tetapi juga kerugian ekonomi, gangguan kesehatan masyarakat (ISPA), dan lumpuhnya aktivitas pendidikan serta transportasi, termasuk penerbangan.
Ia bahkan menyinggung peristiwa kabut asap besar di masa lalu yang menyebabkan darurat nasional dan mencemari udara hingga ke negara tetangga.
Proyeksi BMKG menunjukkan puncak musim kemarau dan risiko Karhutla tinggi akan terjadi antara Juli hingga September.
“Oleh karena itu, apel ini menjadi langkah awal untuk memastikan kesiapan TNI, Polri, BPBD, dan relawan dalam menghadapi tantangan tersebut,” tegasnya.
Subhan berharap, dengan kesiapsiagaan yang maksimal, bencana kabut asap dapat dicegah dan aktivitas warga tetap berjalan lancar.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, menyatakan kesiapan jajarannya dalam menanggulangi Karhutla melalui patroli rutin, edukasi kepada masyarakat, dan kesiapan personel untuk penanganan di lapangan.
“Untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari praktik pembukaan lahan dengan cara membakar. Perang melawan Karhutla, tegasnya, adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (maf/dya)
