Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjarbaru

Banjarbaru Jadi Daerah Terendah Angka Stunting di Kalsel

Avatar
191
×

Banjarbaru Jadi Daerah Terendah Angka Stunting di Kalsel

Sebarkan artikel ini
Walikota HM Aditya Mufti Ariffin tidak menurunkan tekadnya dalam upaya penanganan stunting. (Sumber Foto: Media Center Kota Banjarbaru/koranbanjar.net)

Walikota HM Aditya Mufti Ariffin tidak menurunkan tekadnya dalam upaya penanganan stunting, bersama jajarannya terbukti berhasil membawa Banjarbaru sebagai daerah dengan angka stunting terendah di Provinsi Kalimantan Selatan.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Berdasarkan laporan capaian pembangunan, Banjarbaru telah berhasil menekan angka stunting hingga mencapai 12,4 persen.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kemudian disusul daerah lain dengan stunting terendah ialah Kabupaten Hulu Sungai Tengah di angka 13 persen dan Kabupaten Tapin 14,4 persen.

Diakui Walikota Aditya, pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tengah masyarakat membutuhkan perencanaan dan alur kebijakan yang tepat.

Bersamaan pula hal tersebut harus didukung kerjasama seluruh elemen masyarakat.

Salah satunya peran keluarga yang harus dioptimalkan sebagai entitas utama dalam pencegahan stunting.

“Alhamdulillah, kinerja Pemko Banjarbaru dengan dukungan masyarakat telah menekan angka stunting sampai yang paling rendah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2024) pagi.

Aditya mengingatkan bahwa penanganan stunting tidak terhenti sampai di sini.

Ia berharap semuanya tetap terkonsentrasi dalam penanganan di tahun-tahun yang akan datang.

“Setiap keluarga di Indonesia harus optimal bergerak bersama mencegah stunting, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal ini sebagaimana amanat bapak Presiden,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, isu stunting telah menjadi perhatian khusus bahkan di level pemerintah pusat.

Stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis berdampak pada kerusakan kognitif dan fisik yang tidak dapat diperbaiki, bahkan juga berdampak pada generasi berikutnya.

Masalah krusial ini harus menjadi perhatian serius bagi para pemimpin di masing-masing daerah.

Hal ini pula yang menjadi fokus Aditya dalam meningkatkan keberhasilan program-program yang dilaksanakan Pemko Banjarbaru.

Terus melakukan upaya lebih intensif untuk menyelamatkan generasi penerus dari ancaman stunting melalui kebijakan pangan terjangkau dan bergizi seimbang.

“Tentu kita akan terus menggali lebih dalam program-program yang kita laksanakan dengan inovasi kebijakan yang lebih strategis,” tutupnya. (Maf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh