YOGYAKARTA, koranbanjar.net – Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Banjarbaru turut ikut serta sebagai peserta Temu Usaha Perbenihan Tahun 2019, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Senin (21/10/2019).
Sebagaimana nama kegiatannya, maka kegiatan itu diikuti oleh berbagai perwakilan pengadaan/pengedar benih, serta pelaku usaha bidang perbenihan se-Indonesia. BPTH Dinas Kehutanan Kalsel diwakili oleh Kasi Peredaran Benih Noor Rahmansyah.
Kegiatan di hotel bintang lima ini berlangsung selama tiga hari, sejak Senin (21/10/2019) dan berakhir sampai Rabu (23/10/2019).
Direktur Perbenihan Tanaman Hutan (PTH) Mintarjo mengatakan, perbenihan mempunyai peran strategis karena benih merupakan awal kehidupan. Alam, pohon dan tanaman sangat dibutuhkan manusia.
“Tanamlah satu bibit, meskipun besok kiamat,” katanya, mewakili Dirjen PDASHL Kementerian LHK sekaligus membuka Temu Usaha Perbenihan.
Mintarjo menyatakan, perbenihan harus memiliki optimistis. Karena, ada UPT Kementarian LHK, UPTD, Badan Litbang dan penyedia serta pengada benih dan bibit.
“Namun, tetap saja diperlukan kegotong-royongan, kerja sama, sinergitas antara kita semua untuk menghasilkan hasil luar biasa. Tentunya juga supaya membawa manfaat bagi semua,” ucap dia.
Ditambahkannya, selain adanya tiga pilar perbenihan, yakni konservasi sumber daya genetik, pemuliaan pengadaan dan peredaran benih. Maka, diperlukan juga komunikasi dan informasi tentang perbenihan yang terus dibangun melalui forum-forum perbenihan tanaman hutan di beberapa daerah.
“Muaranya, semua mendukung keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan atau RHL,” katanya. (dya)