Delapan SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotabaru berkolaborasi menyalurkan bantuan sosial dampak inflasi. Beberapa jenis bantuan berupa uang tunai disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia Cabang Kotabaru.
KOTABARU, koranbanjar.net – Delapan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Satpol PP, Dinas Pertanian, Dinas perikanan, Dinas P3A Dalduk dan KB, Dinas Perkimtan, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Kolaborasi SKPD menyalurkan beberapa jenis bantuan untuk penerima dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Pulaulaut Utara, Pulaulaut Sigam, Pulaulaut Tengah, Pulaulaut Timur, dan Pulaulaut Timur
Bantuan simbolis diserahkan Bupati Kotabaru Sayed Jafar, di halaman Siring Laut. Dihadiri Forkopimda, Ketua TP PKK dan Kepala SKPD, pada Selasa (6/12/2022).
Menurut Sayed Jafar, bantuan delapan SKPD antara lain, BLT, bedah rumah, sembako, bantuan kendaraan kebersihan, uang tunai dan bantuan lainnya.
“Sebenarnya kita tidak bercerita lagi tentang inflasi. Kotabaru bukan tergolong bantuan inflasi lagi, karena ekonomi Kotabaru luar biasa sekarang. Jangan kita bicara inflasi, inflasi itu namanya doa,” katanya.
Ia juga mengatakan, sekarang ini kondisi perekonomian Kotabaru sudah normal, sudah bagus dan maju.
“Mudah-mudahan bantuan tadi bermanfaat, membantu meringankan beban masyarakat,” jelasnya.
Pemberian bantuan wujud kepedulian pemerintah pusat dan daerah kepada masyarakat.
“Tanpa kita dibantu masyarakat memjaga kebersihan tentu tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial Kotabaru Nurviza mengatakan, bantuan disalurkan ke masyarakat total senilai Rp 3,5 miliar, yang dikelola Dinas Sosial bekerjasama PT Pos Indonesia dan Bank Kalsel.
“Jenis bantuan berupa uang semuanya. Bantuan inflasi, BLT BBM, BPMT senbako dan PKH,” jelasnya.
Nominal penerimaan bantuan bervariatif. Untuk inflasi Rp 450 ribu (tiga bulan), untuk BLT BBM Rp 200 ribu, gabung dengan BPMT Rp 600 ribu.
Untuk PKH bervariasi, berdasarkan komponen yang ada. Kalau semua komponen ada, di rumah ada ibu hamil, anak sekolahsekolah SD sampai SMA, lansia, balita hampir Rp 3 juta mereka dapat,” pungkas Nurviza.
(cah/slv)