Dianggap tak prestasi, atlet dari cabang olahraga Binaraga di Kalimantan Selatan, tak berhak mendapatkan dana hibah untuk biaya pembinaan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Prov Kalsel, Hermansyah lewat wawancaranya kepada media ini, Jumat, (23/6/2023) di ruang kerjanya Kantor Dispora Kalsel Jalan Pramuka Banjarmasin.
“Binaraga kan belum prestasi, jadi belum bisa kita berikan dana pembinaan. Jadi wujudkan prestasi dulu, kalau belum tidak kita berikan,”. ujar Herman.
Dana pembinaan ini berasal dari dana hibah dari Pemerintah Provinsi Kalsel, dimana kata Hermansyah langsung digelontorkan ke cabang olahraga tidak lagi ke induk organisasi.
“Kita harapkan cabang olahraga itu mengerti problematika atlet maupun induk olahraganya tersebut,’” harapnya.
Hermansyah bilang, kalau mengeluh soal dana, namun tidak prestasi itu tidak bisa. Jadi buktikan dulu berprestasi itu syaratnya.
“Kalau belum berprestasi tapi minta dana besar itu tidak bisa, dan ini sudah berlaku sejak tahun ini (2023),” ucapnya.
Meskipun tidak besar dana tersebut karena menurutnya ada program-program lain perlu didukung, namun dirinya berharap masalah pendanaan ini tidak mengendorkan semangat dalam berlatih, terutama dalam menghadapi persipaan Pra PON XXI Agustus 2023 mendatang.
Terkait persiapan Pra PON XXI ini, Hermansyah mengaku sudah mulai mempersiapkan pola pembinaa, penyeleksian atlet dari cabang olahraga (cabor) unggulan.
“Bagaimana nantinya kita bisa meloloskan atlet-atlet kita menuju PON 2024,” kata Asisten III Pemprov Kalsel ini.
Kemudian mengenai proses keberangkatan menuju tempat Pra PON XXI itu diselenggarakan, Pemprov Kalsel sudah mensupport dari dana APBD.
Namun menurut Hermansyah, tentu tidak semua cabor bisa ikut hanya bagi yang lolos seleksi sehingga bisa dibatasi, otomatis dana pembinaan pun menjadi lebih besar.
“Tidak jor-joran berangkatnya, tapi atlet yang sudah siap dan lolos seleksi sehingga pola pembinaanya bisa lebih maksimal,” terangnya.
Adapun cabor unggulan dan diharapkan memboyong medali emas untuk Banua diantaranya, Gulat, Dayung, Taekwondo, Muangthai, Tenis, Panjat Dinding, Angkat Besi.
Dimintai tanggapannya terkait pernyataan Kadispora Kalsel masalah dana pembinaan, salah satu Koordinator Atlet Binaraga Kota Banjarmasin, Said sangat menyayangkan penjelasan Hermansyah itu.
Padahal menurut pengakuannya sangat banyak atlet-atlet Binaraga turut menyumbangkan prestasi untuk daerah.
“Sangat banyak mas dan saya tau termasuk anak-anak binaan saya banyak menoreh prestasi untuk daerah terutama waktu Porprov,” akunya.
Dirinya berucap sangat kecewa atas sikap Pemprov Kalsel terhadap atlet Binaraga karena menganggap tidak berprestasi,.dan menjadi syarat untuk mendapatkan dana pembinaan.
“Sangat disayangkan dan jujur saya sebagai koordinator Binaraga di Kota Banjarmasin sangat kecewa,” ucapnya.
Padahal sambungnya, atlet Binaraga sangat memerlukan dana pembinaan terutama dana diet. Ia merinci satu atlet itu minimal delapan juta dana pembinaannya. Kalau kurang dari itu bahkan kadang uang pribadi yang harus keluar.
“Maka saya khawatir atlet Binaraga di Kalsel bakal punah, tidak ada lagi generasinya karena tidak didukung seolah dianaktirikan,” tandasnya.
(yon/rth)