Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Antisipasi Munculnya Kerawanan Pilkada 2024, Bawaslu Kalsel Gandeng FKUB dan MUI

Avatar
491
×

Antisipasi Munculnya Kerawanan Pilkada 2024, Bawaslu Kalsel Gandeng FKUB dan MUI

Sebarkan artikel ini
Bawaslu Kalsel bersama FKUB dan MUI berfoto bersama di sela kegiatan pengawasan partisipatif di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Rabu (9/10/2024). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Bawaslu Kalsel bersama FKUB dan MUI berfoto bersama di sela kegiatan pengawasan partisipatif di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Rabu (9/10/2024). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Dalam mengantisipasi akan terjadinya berbagai kerawanan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kalimantan Selatan, Bawaslu Kalsel menggandeng organisasi besar keagamaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono kepada awak media usai membuka acara pengawasan partisipatif bersama FKUB dan MUI di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Rabu (9/10/2024).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Adanya kontestasi para calon banyak hal kerawanan yang muncul,” ujar Aries Mardiono.

Salah satu bentuk kerawanan yang akan muncul antara lain adalah bagaimana melaksanakan Pilkada itu namun kerukunan antar umat beragama tetep terjaga.

Oleh kerana itu melalui forum di acara yang bertajuk Peran FKUB dan MUI Sebagai Pilar Utama Dalam Mengelola Harmoni Kehidupan Beragama Dalam Upaya Mencegah Terjadinya Pelanggaran Politisasi SARA, Hoax, Politisasi Identitas, dan Ujaran Kebencian serta Politik Uang ini menyerukan kepada dua organisasi tersebut.

“Agar bersama-sama menjaga pelaksanaan Pilkada serentak 2024 ini aman, damai, dan terjaga kualitasnya serta kerukunan antar umat beragamanya juga tetap terjaga,” ucapnya.

Lanjut Aries yang juga mantan wartawan senior ini berharap, FKUB dan MUI dapat menyerukan kepada para tokoh agama dan organisasi keagamaan di Kalsel agar dalam menyampaikan ceramah atau khutbah maupun pidatonya menyerukan kepada paslon, tim kampanye, partai pengusung serta relawan menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Tidak menggunakan narasi yang bisa mengakibatkan perpecahan antar umat beragama. Ceramah yang disampaikan itu bagaimana supaya bisa mendinginkan suasana,” pintanya.

Selain itu mempersatukan seluruh umat beragama dan bersama-sama mengawasi pelaksanaan Pilkada ini agar kualitasnya baik.

“Tidak diciderai dengan politik uang, politisasi sara, ujaran kebencian, fitnah dan mobilisasi terhadap aparat, serta kecurangan-kecurangan lain yang bisa menciderai proses demokrasi itu sendiri,” tegasnya.

Dikatakannya sejauh ini FKUB sudah menghasilkan rekomendasi yang menurut Bawaslu sangat strategis sekali.

Nantinya itu bukan hanya menjadi support bagi Bawaslu tentunya juga akan disebarluaskan kepada publik.

“Bahwa Pilkada itu bukan hanya milik penyelenggara tetapi milik seluruh warga Negara Indonesia dalam memilih pemimpin 5 tahun kedepan baik di tingkat provinsi atau gubernur, walikota ataupun bupati,” terangnya.

Sehingga sebagai sarana kedaulatan rakyat, Aries mengajak semua pihak bersama menjaga proses jalannya Pilkada serentak 2024 di Kalsel.

Menurutnya tidak cukup hanya menggunakan hak pilih tetapi juga berpartisipasi menjaga di setiap tahapan supaya berjalan baik.

“Sehingga pada ujungnya nanti Pilkada kita ini bermartabat,” tuturnya.

Sementara mewakili Dewan Kehormatan MUI Kalsel, H Nasrullah AR dalam sambutannya mengklaim MUI beserta jajaran di bawahnya sudah melakukan himbauan kepada masyarakat Kalsel melalui ceramah-ceramah, khutbah keagamaan terkait Pilkada serentak 2024.

“Tentu ini hanyalah berupa imbauan, selanjutnya ada organ- organ yang berfungsi khusus melakukan pengawasan dan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, Bawaslu mempunyai struktur hingga sampai kecamatan maupun desa yang terorganisir untuk melakukan pencegahan terhadap berbagai kecurangan.

“Untuk itu kami berharap kepada Bawaslu dan Gakkumdu, ada kejaksaan, kepolisian untuk berperan aktif untuk melakukan pencegahan terhadap kecurangan,” tandasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Kalsel diwakili Kasubdit Dit Reskrimum Polda Kalsel, AKBP Rizali, Kajati Kalsel diwakili oleh Koordinator Arief Ronaldi, Kabinda Kalsel, Danrem 101/Antasari dan budayawan sekaligus pimpinan Ambin Demokrasi, Noorhalis Majid. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh