Saya jadi teringat 5 tahun silam, tepatnya 20 Maret 2017, ketika mulai mendirikan media lokal ini dengan nama Koran Banjar. Awalnya, Koran Banjar bukan media online, melainkan media cetak yang terbit satu pekan sekali dengan jumlah 16 halaman.
Hanya mengandalkan satu perangkat laptop dan 1 komputer untuk merancang lay out halaman koran, saya menjajakan lembaran kertas berbentuk koran dengan ukuran kertas HVS, agar bisa memperoleh order pamasangan iklan, sebagai awal biaya produksi.
Meski berjalan terseok-seok karena ketiadaan modal, namun Surat Kabar Mingguan Koran Banjar tetap beroperasi hingga selama 6 bulan. Sementara itu, pelaku media online di Kalimantan Selatan dapat dikatakan hanya berjumlah hitungan jari. Sedangkan peminat media konvensional mulai mengalami penurunan drastis.
Lalu, saya mencoba untuk meminta reperensi dari sejumlah rekan yang berpengalaman di bidang usaha media. “Bos, gimana usaha media sekarang di Jakarta? Bagusnya media cetak atau digital ya? Tanyaku kepada seorang bos media di Jakarta.
“Sebaiknya, ikam (kamu) fokus ke media online saja. Mindset masyarakat sekarang mulai beralih ke media online,” jawab bos itu dengan tegas.
Pertanyaan serupa juga saya tanyakan kepada kawan-kawan yang pernah malang melintang di dunia media. Lagi-lagi jawabannya pun sama.
Akhirnya, dengan tekad bulat, saya pun memberanikan diri untuk beralih usaha dari media cetak ke media online. Awalnya memang teramat berat, terlebih saya tidak memilik modal yang besar.
Kala itu, karena tak memiliki modal, saya mencoba mendirikan media online dengan cara memposting produk berita hanya lewat media sosial disertai dengan foto hasil jepretan wartawan. Rupanya, Tuhan sedang mengajarkan proses pendirian media tanpa modal. Mengingat itu, saya kadang tersenyum sendiri, karena terkesan lucu.
Proses itu terus berlangsung hingga hampir dua bulan. Setelahnya, barulah saya mulai melakukan pembuatan website dengan nama www.koranbanjar.net. Tampilan website koranbanjar.net kala itu pun terbilang sangat sederhana. Saya mulai mengubah postingan produk berita di media sosial yang awalnya berentuk narasi, menjadi link koranbanjar.net.
Mempernalkan media online baru dengan SDM yang terbatas, apalagi tanpa modal yang cukup, tentunya tidaklah gampang. Banyak sekali hambatan yang harus kami hadapi bersama tim koranbanjar.net. Tidak jarang tim redaksi koranbanjar.net harus menghadapi pertanyaan yang lucu ketika mendengar nama media koranbanjar.net. “Media apa itu ya?” Tanya narasumber.
Seiring waktu, pertumbuhan media online di Kalsel terbilang sangat cepat. Hanya dalam waktu yang cukup singkat, banyak sekali media online yang muncul. Hal itu diiringi banyaknya peminat yang ingin menjadi seorang jurnalis.
Sehingga para jurnalis yang baru-baru pun akhirnya memiliki kesempatan untuk memilih media online yang bisa menjadi tempat mereka bernaung, bahkan tidak sedikit yang mendirikan media online sendiri, meski memiliki pengalaman di dunia jurnalis seumur jagung.
Namun, itulah proses. Ada yang cepat muncul, namun cepat menghilang maupun berganti nama media. Tetapi adapula yang cepat muncul, kemudian bertahan hingga sekarang.
Mengelola usaha di bidang media online butuh pengalaman tersulit, agar bisa menjadi kuat dan tahan banting. Pohon yang kokoh membutuhkan akar yang kuat, meski dahan dan rantingnya mudah patah, hal itu bukanlah sesuatu yang aneh. Selama akar pohon masih kuat dan subur, dia akan terus menumbuhkan tunas yang baru.
Lantas, bulan demi bulan, hingga tahun demi tahun tim koranbanjar.net melewati semuanya dengan dihadapkan berbagai kesulitan. Bahkan tidak sedikit kru koranbanjar.net yang tumbang karena keadaan. Lagi-lagi hal itu bukanlah hal yang aneh, tetapi sangat manusiawi.
Satu hal yang menarik dan menjadi pelajaran berharga dari semua itu, perlahan-lahan koranbanjar.net menemukan tim yang tak mudah patah. Semua terseleksi secara alami, memperoleh tim yang punya loyalitas tinggi dan berdedikasi. Semua belajar untuk saling memiliki dalam kebersamaan. Sebaliknya, hal lain yang membanggakan, tidak sedikit jebolan koranbanjar.net yang terus eksis sampai sekarang menjadi seorang jurnalis di sejumlah media online.
Kini, koranbanjar.net menapaki usia ke 5 tahun, proses pembelajaran itu pun terus berlangsung. Tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang hebat, media online koranbanjar.net akan terus eksis dan ditempa dengan berbagai proses yang masih panjang, hingga kelak proses itu akan menjadi kisah yang patut diceritakan.
Media online koranbanjar.net bukanlah media besar, bukan pula media hebat. Melainkan hanya media online kecil yang sedang berusaha tumbuh menjadi besar. Bukan pula akan tumbuh besar karena kehebatan orang-orang di dalamnya, melainkan hanya lebih banyak bertawakkal menyerahkan hasil kepada ketetapan Tuhan Sang Penentu Segalanya.
Terima kasih yang tak terhingga kepada pembaca budiman media online koranbanjar.net, tanpa kekuasaan Allah Swt yang membolak-balik setiap hati manusia, mustahil koranbanjar.net mendapat tempat di hati kalian semua. Wassalam.(*)
Rabu, 23 Maret 2022
Pimpinan Redaksi Koranbanjar.net