Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) untuk pembangunan SPBU Dodo di kilometer 33 jalan Ahmad Yani sudah selesai dibuat dan tidak mempengaruhi lalu lintas yang ada dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Terkait pembangunan SPBU tersebut, dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) melalui Kepala Bidang (Kabid) SPT Dishuh Banjarbaru, Adi Surya, Jumat (24/7/2020) pagi.
Katanya, dalam kajian andalalinnya tidak ada masalah terkait kemacetan 10 tahun ke depan. “Kita sudah pelajari berkasnya. Tidak masalah, bahkan sampai 10 tahun ke depan. Namun karena andalalin ini hanya per-5 tahun sekali harus diperbaharui, jadi nanti dipelajari kembali setelah 5 tahun nanti,” cetus Kabid SPT Dishub.
Yang lebih kita perhatikan, ujar Adi, untuk keluar masuk kendaraan nanti. Agar ada penjaga untuk mengarahkan. Sehingga lebih cepat dan maksimal.
“Supaya lebih mudah dan mengurangi percikan kemacetan yang kemungkinan ditimbulkan,” lanjutnya.
Dijelaskannya, yang mengeluarkan andalalin itu adalah BPTD wilayah 15 Kalimantan Selatan. Jika merujuk pada data yang ada, masih 0,5 persen kemacetan. “Artinya masih minim untuk tren macet atau tidak akan menimbulkan konflik yang besar,” singkatnya.
Terpantau tim media ini, ada juga beberapa pohon di pinggiran jalan Ahmad Yani Km 33 depan bangunan SPBU baru itu yang ditebang. (san/maf)