Alumni Angkatan Muda Pembeharuan Indonesia (AMPI) Kalimantan Selatan, menggelar reuni bersama pada Sabtu, (7/01/2023) di salah satu hotel di Banjarmasin. Sebagai organisasi yang telah lama berdiri, AMPI masih merupakan organisasi aspirasi partai politik.
Koranbanjar.net – Sejumlah tokoh Banua dan pemuda maupun mereka yang sudah purna tugas di lembaga pemerintahan, yang tergabung dalam alumni Angkatan Muda Pembeharuan Indonesia (AMPI) Kalimantan Selatan, berkumpul bersama dalam rangkaian kegiatan reuini yang mereka gelar.
Beberapa alumni itu diantaranya mantan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalsel Haris Makie, GT.Iskandar, dan beberapa lainya yang selama ini berkecimpung di partai politik.
Sebagai organisasi yang telah lama berdiri, AMPI sejak dulu dan sampai sekarang masih merupakan organisasi aspirasi partai politik. Sehingga tidak jarang para anggotanya merupakan pengurus bahkan petinggi partai politik, begitu juga bagi mereka yang sudah purna tugas di lembaga pemerintahan, tidak jarang terjun ke dunia politik.
Penggerak pertemuan alumni Astuti Zein mengatakan, momen ingin berkumpul bersama ini sudah sejak lama mau dilaksanan, namun terkendala pada saat masa pendemi Covid 19.
“Menggelar reuni bersama ini, reuni yang ditunggu sejak pandemi tertunda hingga saat ini, setalah mendapat support dan dukungan dari senior maka dapat terlaksana di tahun 2023, harapnya lebih banyak lagi alumni,” katanya.
Ditambahkannya juga, selama dalam perjalananya organsiasi yang turut membesarkannya ini, sedikit ada pergeseran-pergesran semangat dalam kebersamaan, menurutnya kadar itu sedikit berkurang dibandingkan dengan masa dahulu. Dan itu tidak lepas dari pengaruh dinamika politik di masa sekarang.
“Sepak terjang organisasi dimasa sekarang situasi saat ini cukup jauh kadarnya, berbeda dulu dalam satu kesatuan yang erat, namun sekarang sudah berada dimana-mana, jadi untuk satu kesamaan sudah tidak bisa lagi, karena sudah masing-masing individu punya pilihan karena jika sudah di luar ya tidak ada ikatan apa-apalagi,” ungkap Tuti yang aktif sebagai pengurus AMPI di tahun 90-an ini.
Hal senada yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh penasehat sekaligus alumni AMPI Teguh Djuwandie, seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika kehidupan, organsiasi ini sedikit berbeda dengan sebelumnya.
“Sekarang tidak seperti dulu, dulu partai tidak banyak ada tiga saja, sekarang banyak partai dan beda lagi itulah perubahan politik, dan itu sebuah dinamika kehidupan, yang penting satu tetap NKRI,” katanya.
Walaupun terjadi banyak perubahan dan perbedaan, namun semangat kebersamaan yang sekarang dijalankan oleh para pemuda dapat menjadikan meraka tumbuh dari akar yang sama, solidaritas erat, sehingga semangat itu dapat ditularkan kepada pemuda terutama para pengurus organsiasi AMPI itu sendiri.
(rth)
