Tim pengelola lahan praktek SMK-PP Negeri Banjarbaru di daerah Cempaka, Banjarbaru kembali melakukan aktivitas perawatan pohon kelapa sawit, yaitu kegiatan pruning kelapa sawit di lahan praktek, Rabu (9/9/2020).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Pruning merupakan pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif atau pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.
Pruning atau pemangkasan merupakan termasuk dalam kegiatan persiapan panen.
Di pruning kali tim lahan cempaka menggunakan alat bermesin atau disebut alat mesin pertanian (Alsintan), yaitu berupa alat pruning (dodos) bermesin menggunakan BBM.
Seperti dijelaskan oleh Pengelola lahan praktek SMK-PP N Banjarbaru di Lahan Cempaka, Juni Adi Saputro.
“Hari ini ada kegiatan pemeliharaan kelapa sawit di lahan praktek Cempaka berupa pruning,” jelasnya.
Lanjut Juni, proses pruning berupa membersihkan pelepah ini menggunakan dodos bermesin sehingga prosesnya akan lebih mudah dan cepat selesai.
Untuk kegiatan pruning ini Juni Adi Saputro menjelaskan, pruning ini dilaksanakan oleh 2 orang personel, dalam sehari bisa melakukan 1/8/ hektare.
Rencananya mereka akan melakukan pruning seluas 7/Ha dari jumlah total lahan Cempaka yang berada di dekat pendulangan intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.
Setelah dilakukan pruning, menurut Juni tahap selanjutnya adalah proses pemupukan.
“Kegiatan selanjutnya setelah pruning selesai akan dilanjutkan dengan pemupukan organik,” pungkasnya.
Keberadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dapat meningkatkan produksi pertanian, seperti diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Alsintan memiliki peran strategis dalam pertanian karena dengan mekanisasi pertanian membuat proses menjadi lebih cepat.
“Dengan mekanisasi, kita dapat melaksanakan pengolahan lahan, panen, dan pascapanen dengan cepat,” kata Mentan Syahrul.
Selain itu Mentan dalam setiap kesempatan juga menegaskan bahwa pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus terus hidup untuk menyediakan kebutuhan pangan rakyat Indonesia.
Mendukung apa yang disampaikan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, masalah hidup matinya suatu bangsa.
“Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid 19, tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah, dan semangat panen, ini membuktikan pertanian tidak berhenti,” katanya. (wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)