Laba Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarnasih mengalami penurunan signifikan alias anjlok. Hal ini disebabkan melemahnya pendapatan di tengah pandemi Covid-19 melanda Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PDAM Bandarnasih, Yudha Achmadi kepada media di Aula PDAM Bandarnasih Banjarmasin, Rabu (8/9/2021).
Menurut Yudha, panggilan kesehariannya, walaupun sekarang kubikasi dari pemakaian pelanggan baik katagori MBR, Rumah Tangga mengalami kenaikan, tetapi harga tarifnya disubsidikan.
“Walau kubikasinya naik, uang yang kita dapat tetap menurun,” akunya.
Idealnya, lanjut Yudha, antara pelanggan komersial dengan pelanggan rumah tangga harus seimbang, karena terjadi subsidi silang.
Keadaan ini disebabkan tahun 2020 Kalimantan Selatan masih dilanda wabah Covid-19, sehingga menyebabkan pemakaian pelanggan komersial sedikit.
“Akhirnya berdampak juga dengan penurunan pendapatan PDAM, beban tetap secara otomatis laba pun menurun,” katanya.
Walau demikian, pihaknya masih berupaya mengatasi persoalan penurunan laba ini dengan cara melakukan rasionalisasi dan efisiensi. Paling konkrit, melakukan penyesuaian tarif yang menurutnya sudah sangat jauh tertinggal.
Adapun disinggung meminta kebijakan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal penyertaan modal, Yudha mengatakan masih terkendala perubahan badan hukum.
“Kalau pun kita disuruh mandiri, mau tidak mau kita harus menggenjot pendapatan kita agar bisa naik,” ucapnya.
Karena sambungnya, diketahui setiap tahun inflasi selalu naik, sehingga operasional pun selalu naik.
“Namun kami masih bisa menyumbangkan PAD, walau juga mengalami penurunan, tahun sebelumnya menyetor PAD Rp8 miliar, tahun ini hanya Rp5 miliar,” tutupnya.(yon/sir)