Sejumlah kawasan di Kota Balikpapan tergenang banjir setelah diguyur hujan sejak pagi hingga siang hari. Banjir yang terjadi ini mengakibatkan jalan, tempat usaha dan pemukiman warga genang air, bahkan hingga nyaris melumpuhkan aktivitas warga.
BALIKPAPAN, koranbanjar.net – Ada 15 wilayah terdampak banjir antara lain mencakup Balikpapan Baru, Gunung Guntur, Gunung Samarinda, Gunung Kawi, Beler, Gunung Malang, Simpang Tiga BRI Gunung Sari, Puskib, Jalan MT Haryono, Damai, Maxi Strat 1, dan Jalan Asnawi Arbain.
Salah satu kawasan yang cukup parah terendam banjir ini adalah JL Indrakila, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, karen selain jalan sejumlah pemukiman warga juga tergenang banjir.
Salah seorang warga Ibu Siregar mengatakan, banjir kali ini cukup parah karena ketinggiannya hingga pinggang orang dewasa.
“Kali ini banjirnya cukup parah, biasanya air masuk saat banjir hanya sebatas lutut, nah kali ini sudah setinggi orang dewasa,” ujarnya, sambil memandangi barang di dalam rumahnya yang mengapung diatas air, Kamis (19/6/2025).
Dikatakan, sebenarnya sudah ada pengerukan parit yang berada di samping rumahnya oleh Pemkot Balikpapan, namun upaya tersebut ternyata kirang efektif.
“Dalam seminggu ini, sudah ada pengerukan parit yang ada disamping rumah, namun entah kenapa kok banjirnya malah lebih tinggi dari bisanya,” tutupnya.
Kondisi lokasi banjir yang terparah lainnya adalah di Jalan Beller dan Jl MT Haryono, Balikpapan, Kawasan ini memang kerap terendam banjir karena berada di kawasan saluran pembuangan air menuju ke laut.
Di lokasi ini, sejumlah kendaraan roda empat terjebak banjir, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Dan sebagian kendaraan lagi terpaksa menunggu atau berbalik arah untuk menghindari genangan air yang naik ke jalan.
Selain menggenangi jalan, banjir ini juga membuat sejumlah toko sembako, buah dan makanan serta pedagang kelontong di kawasan tersebut terendam banjir.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Dr H Rahmad Mas’ud, SE, ME menanggapi banjir yang terjadi mengatakan, ia sudah mengingatkan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Ko dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan untuk sementara menghentikan perizinan untuk pembukaan lahan perumahan-perumahan.
“Genangan banjir yang terjadi di Kota Balikpapan, sebagian besar akibat banyaknya sedimen yang terjadi yang masih belum tertangani,” ujarnya.
Dikatakan, ia seyogyanya akan turun ke lapangan, namun karena harus menyertai kunjungan Komisi 12, Komisi 10 dan Komisi 6 anggota DPR RI. Namun terlepas dari itu, tim dari OPD terkait telah ia minta untuk turun langsung ke lapangan.
“Tadi saya sudah minta DPU untuk turun ke lapangan untuk melakukan langkah antisipasi, termasuk kendala apa yang terjadi,” ucapnya.
Rahmad dalam kesempatan itu juga mengimbau warga untuk tetap selalu peduli dengan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, banyak genangan yang terjadi akibat saluran air tertutup sampah.
“Ini lah pentingnya edukasi kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kebersihan serta kebersamaan. Karen pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan warga,” tukasnya.
Dikatakannya, saat ini Pemkot Balikpapan tengah berusaha membangun bendali yang berada di Pasar Segar Balikpapan, ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan banjir yang kerap terjadi.(man/sir)