BANJARMASIN, koranbanjar.net – Aksi peduli terhadap kondisi lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Kalimantan Selatan menuai kericuhan.
Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas tersebut nyaris terjadi bentrok dengan aparat kepolisian yang memagar betis aksi SaveKPK tersebut.
Berdasarkan pantauan koranbanjar.net di lapangan, Kamis(19/09/2019) pukul 11.00 wita, mahasiswa dan mahasiswi yang menamakan dirinya Aliansi BEM Kalimantan Selatan ini memaksa ingin masuk ke Rumah Banjar yang berada di jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Namun niatnya dihalang-halangi oleh petugas kepolisian yang sudah dipersiapkan mengahalau para pendemo.Akibatnya terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan petugas berbaju coklat itu.
Mahasiswa terus bergerak mendorong para penegak hukum itu hingga sampai ke depan pintu pagar gedung DPRD Kalsel. Dari situ terjadi lagi aksi saling dorong hingga menggasak pagar yang dijaga ketat oleh petugas dengan pentungan dan tameng yang ada di tangannya.
Kurang lebih hampir satu jam, aksi saling tunjuk dan saling teriak itu akhirnya mulai mereda, setelah beberapa Wakil Rakyat Kalsel menemui para pendemo.
Terlihat ada M.Syarifuddin, Burhanuddin, Suripno sumas, dan Abdul Hasib Salim, menghadapi ratusan mahasiswa yang berkumpul di luar pagar.
Dalam sambutannya, M.Syaripuddin memperkenankan para mahasiswa masuk ke halaman gedung DPRD Kalsel untuk menyampaikan aspirasinya.
“Silahkan masuk tetapi jangan sampai terjadi rusuh, kita sama-sama berkomitmen untuk menjaga ketertiban, sekali lagi jangan ada kerusuhan apapun,” tegasnya dengan raut muka yang memerah dan tangan yang bergetar.
Akhirnya ratusan remaja akademisi dengan berbagai atribut masing-masing kampus itu berbondong-bondong masuk sembari meneriakan yel-yel khas mereka.
Namun saat melewati pintu pagar Dewan Kalsel, salah satu oknum aparat diduga telah melakukan perbuatan yang memancing amarah mahasiswa, sehingga kembali terjadi keributan, namun tidak berapa lama kekacauan itupun mereda.
Dalam aksinya, Aliansi BEM Kalsel itu menuntut DPR RI membatalkan Revisi undang-undang KPK.
Mereka menilai KPK telah dikebiri, revisi tersebut membuat ruang gerak KPK sempit, bahkan menganggap KPK akan menjadi lembaga yang tidak independen.(yon)