KANDANGAN, koranbanjar.net – Kampanye penolakan terhadap keruhnya Sungai Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bermunculan di media sosial facebook (Fb).
Kampanye digaungkan melalui hastag #savesungaiamandit. Tanda pagar Save Sungai Amandit banyak disuarakan di grup-grup Fb seperti Pasar Kandangan Online, Habar Berita Kandangan (HBK) sampai Habar Banua +6 Kalimantan.
Admin grup Fb Habar Berita Kandangan (HBK) Mahyudi Rahman berujar, kampanye #savesugaiamandit terjadi karena keprihatinan tentang kondisi sungai Amandit sekarang yang labil cenderung keruh.Padahal sejak dahulu digunakan masyarakat sebagai kebutuhan hidup.
“Kondisi sungai seperti ini tentu berimbas pada masyarakat pinggiran yang menggunakan air sungai tersebut, kita semua prihatin dan sedih melihat itu terutama warga yang terdampak,” ujarnya kepada koranbanjar.net via pesan WhatsApp, Sabtu (29/6/2019) malam.
Karena mendapat banyak respon luar biasa, Yudi mengatakan akan terus menggaungkan tagar tersebut tanpa bosan-bosannya selama kondisi sungai masih belum membaik.
“Ke depan dengan dukungan masyarakat banyak menyuarakan kampanye #savesungaiamandit, jika nantinya tidak ada perubahan signifikan kita akan buat petisi untuk selamatkan Sungai Amandit,” bebernya.
Ia mengatakan pemerintah daerah terus bekerja, untuk itu kampanye ini sebagai dukungan dan pendorong kepada pemerintah dan pihak berwenang lainnya mengatasi permasalahan ini secepatnya.
Yudi memohon dukungan seluruh masyarakat HSS, pemerintah daerah dan aktifis lingkungan agar bersama-sama merawat dan menjaga Sungai Amandit.
Saat ini kampanye tersebut hanya di media Fb, meskipun media tersebut tidak mendukung fitur mengakomodir kalimat bertanda pagar. “Karena mayoritas masyarakat lebih banyak menggunakan Facebook,” ujarnya lagi.
Bupati HSS, Achmad fikry dalam rakor bulanan awal Juni lalu mengatakan, penanganan keruhnya sungai Amandit ini memerlukan waktu panjang, untuk itu jika masyarakat kesulitan air bersih segera lapor melalui pemerintah desa untuk dilanjutkan ke atas lagi dan diberikan antisipasi.
Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad yang merupakan ketua tim penanganan penurunan kualitas Sungai Amandit mengatakan, dirinya memberi apresiasi jika ada kelompok sosial yang memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Kami berharap lebih banyak lagi kelompok-kelompok sosial yang membantu mencarikan solusi,” ujarnya saat rakor bulanan Pemkab HSS awal Juni lalu. (yat/dra)