BANJARBARU, koranbanjar.net – Di balik sesaknya kabut asap yang melanda wilayah Banjarbaru dan sekitarnya akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ada pihak yang diuntungkan. Mereka adalah para penjual masker.
Nindy (bukan nama sebenarnya), yang bekerja sebagai karyawan di salah satu toko ritel modern di Banjarbaru, mengatakan kepada koranbanjar.net, kemarin, penjualan masker selama kabut asap melanda wilayah Banjarbaru dalam beberapa hari terakhir, laku keras hingga ludes terjual.
“Hanya dalam waktu dua hari saja stok masker kami habis terjual,” ujarnya.
Dia bahkan mengaku kewalahan menghadapi permintaan para pembeli masker. “Banyak sekali yang nanya ke sini cari masker. Ya saya jawab lagi kosong stoknya,” katanya.
Padahal, jika di hari-hari normal, penjualan masker di tempatnya hanya terjual tiga bungkus dalam dua hari. Sedangkan saat kabut asap seperti ini, masker yang terjual bisa mencapai empat karton dalam sehari. “Bahkan sering sekali stok di gudang habis,” ungkapnya.
Hal serupa juga terjadi di toko ritel modern lainnya. Seorang karyawannya, Adit (bukan nama sebenarnya), mengaku kewalahan melayani permintaan pembeli masker.
“Permintaan masker benar-benar meningkat. Stok sering habis,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, penjualan masker di tokonya mencapai enam karton per hari. “Kami harus sering memesan masker kepada penyuplai agar pelanggan tidak kecewa,” pungkasnya.
Rata-rata harga masker yang dijual di Banjarbaru seharga Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per lembar. (ykw/dny)