KOTABARU, koranbanjar.net – Pembangunan perpanjangan dermaga Siring Laut Kotabaru yang direncanakan di 2020, nampaknya belum dapat terealisasi.
Rencana perpanjangan tersebut terhambat akibat ranjau peninggalan perang dunia ke II yang diduga masih banyak aktif di kawasan bawah luat siring laut Kotabaru itu.
Kedalaman ranjau tersebut mencapai 3 sampai 4 meter. Ranjau tersebut dianggap masih aktif dan jika terjadi gesekan besar bisa mengakibatkan ledakan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru, Khairian Ansari mengatakan, dari hasil paparan pihak TNI AL tersebut, Pemerintah Daerah terpaksa harus menunda rencana pembangunan perpanjangan dermaga Siring Laut.
“Perencanaan tersebut bukan hanya pembangunan dermaga saja, namun juga perencaan pembangunan masjid apung di kawasan Siring Laut Kotabaru, namun perencaan tersebut terpaksa harus ditunda dulu,” katanya kepada koranbanjar.net, jumat(27/12/2019).
Lanjutnya, dua rencana tersebut diperkirakan akan dikerjakan di tahun 2021 mendatang dan di tahun 2020 ini akan memfokuskan ke pembersihan ranjau terlebih dahulu.
“Saat ini pemerintah akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Lanal Kotabaru dan Mabesal. Selama pembersihan ranjau belum selesai, pemerintah tidak berani melakukan pembangunan lagi untuk sementara ini,” paparnya.
Khairan menambahkan, jika di awal 2020 nanti bisa dilaksanakan dan selesai sebelum anggaran perubahan, maka pembangunan dua proyek tersebut bisa dianggarkan di perubahan mendatang. (cah/dra)