Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Minimalisir Lahan Kritis, Safrizal Tanam Pohon di Embung Lok Udat

Avatar
296
×

Minimalisir Lahan Kritis, Safrizal Tanam Pohon di Embung Lok Udat

Sebarkan artikel ini

Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA bersama Dirjen PDASHL, Plt. Kadishut Kalsel, dan Forkopimda provinsi setempat, menanam bibit pohon di Embung Lok Udat, Landasan Ulin Utara, Banjarbaru, akhir pekan tadi menandai program penanaman satu juta pohon.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Bagian dari Program Penanaman Satu Juta Pohon secara serentak ini guna menyukseskan Revolusi Hijau Kalsel, tujuan intinya mengurangi lahan kritis.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (LHK), pada 2018, luas lahan kritis di Kalsel 511.514 hektare.

Jika dibanding data 2013 yang mencapai sekitar 640.000 hektare, memang ada penurunan luasan lahan kritis.

Namun, Pemprov Kalsel bersama Pemerintah Pusat terus berupaya mengembalikan fungsi lahan dengan melakukan aksi penanaman, meminimalisasi Karhutla, serta mencegah perambahan hutan di luar ketentuan.

Ini, sebut Safrizal, starting point. Memang targetnya 1 juta, tapi kita tidak akan berhenti hanya 1 juta sepanjang masih ada teridentifikasi lahan kritis.

“Kalau sekarang sebagai gerakan moral, berikutnya kita akan kunjungi spot-spot untuk penuhi target,” kata Pj Gubernur Kalsel.

Disebutkan, target luas penanaman se-Kalsel mencapai 32 ribu hektare per tahun.

“Target ini akan kita capai dalam setahun. Kalau tidak terpenuhi, kita capai dalam tahun-tahun berikutnya. Partisipasi semua pihak kita harapkan, baik perusahaan, pemerhati lingkungan, bahkan masyarakat,” katanya.

Menurut Safrizal, ketersediaan bibit pohon adalah kunci kesuksesan gerakan menanam pohon. Karenanya, selain menggratiskan pemberian bibit, ia ingin masyarakat memiliki akses mudah untuk mendapatkannya.

“Oleh karenanya, saya minta kepada Dishut dibuatkan link juga aplikasi untuk memperoleh bibit. Jadi, kalau masyarakat memiliki gerakan menanam sendiri, hubungi link ini untuk memperoleh bibit,” pinta Safrizal.

Direktorat Jenderal Pengelola Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementerian LHK, Helmi Basara, menyampaikan pihaknya mendukung penyediaan bibit gratis.

“Bibitnya tidak hanya pohon-pohonan, tapi juga produktif. Ada buah, pete, tergantung permintaan masyarakat dan ketersediaan, ” sebutnya.

Helmi juga menyebut adanya 3 lokasi persemaian permanen dengan kapasitas sekitar 2 juta batang jenis kayu-kayuan dan tumbuhan yang produktif.

“Semoga upaya Kemen-LHK, pemerintah provinsi dan kabupaten kota dapat mewujudkan gerakan revolusi hijau di Kalimantan Selatan,” ucap Helmi Basara.

Sementara, Plt Kadishut Kalsel, Fatimatuzzahra, menjelaskan, Embung Lok Udat dulunya bekas lahan terbakar.

Luas areal 109 hektare dan bisa ditanami saat ini baru pada posisi 3,5 hektare. Selain Embung Lok Udat, terdapat lokasi-lokasi penanaman lain di wilayah kabupaten dan kota se-Kalsel, dengan melibatkan SKPD, sekolah, dan komunitas lingkungan hidup.

“Kita berharap dengan tetap menanam bisa mengembalikan fungsi lahan, 20 tahun bisa tertutupi lahan kritis di Kalsel,” ucap Safrizal.

Tentunya dengan meminimalisir Karhutla, ilegal logging, ilegal mining, dan perambahan hutan di luar ketentuan. (Vio/Adpim/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh