Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Geruduk KCP BNI Kandangan, Ratusan Emak Dibubarkan Satgas Covid-19

Avatar
581
×

Geruduk KCP BNI Kandangan, Ratusan Emak Dibubarkan Satgas Covid-19

Sebarkan artikel ini

Ratusan masyarakat yang kebanyakan emak-emak menggeruduk Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BNI Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Jumat (9/4/2021) pagi.

HULUSUNGAISELATAN, koranbanjar.net – Karena tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti berkerumun hingga mencapai ratusan orang, akhirnya tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten HSS terpaksa harus membubarkan massa.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kedatangan emak-emak ke KCP bank BNI Kandangan sejak pagi sekitar pukul 08.00 Wita, itu disebabkan adanya informasi bahwa program bantuan sosial Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar tahap dua sudah bisa dicairkan.

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten HSS terpaksa membubarkan emak-emak di KCP bank BNI Kandangan. (Sumber foto : untuk koranbanjar.net)
Tim Satgas Covid-19 Kabupaten HSS terpaksa membubarkan emak-emak di KCP bank BNI Kandangan. (Sumber foto : untuk koranbanjar.net)

Wajar saja, bantuan tersebut cukup besar yakni masing-masing menerima Rp1,2 juta.

Hal inilah lantas membuat mereka bergegas menuju KCP bank BNI Kandangan yang merupakan pihak penyalur.

Kasatpol PP dan Damkar HSS Iwan Friady menjelaskan, sebelum dibubarkan, tim Satgas Covid-19 sudah mengimbau agar penerima bantuan usaha mikro yang berkerumun menerapkan prokes.

Namun, masyarakat semakin banyak berdatangan dan tidak mengindahkan imbauan prokes petugas.

“Dengan terpaksa kita lakukan tindakan pembubaran,” jelas Iwan Friady.

Meski telah dibubarkan, sebagian dari mereka masih tetap berada di depan KCP bank BNI Kandangan untuk memastikan kebenaran informasi pencairan dana bantuan sosial.

Warga Desa Jambu Paku Kecamatan Kandangan mengatakan, pihaknya mendapat kabar bahwa batas waktu proses pencarian bantuan sosial dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Republik Indonesia itu terakhir hari ini.

“Bantuan sebesar Rp1,2 juta harus cepat-cepat dicairkan, nanti diambil lagi oleh kementerian,” ungkap Rusdiana.

Informasi simpang siur tersebut menyebabkan masyarakat yang kebanyakan emak-emak kemudian menggeruduk KCP bank BNI Kandangan.

Setelah diberi tahu petugas KCP bank BNI Kandangan bahwa proses pencairan masih belum bisa dilakukan, akhirnya masyarakat membubarkan diri masing-masing.

Program bantuan sosial dari Kementerian Koperasi dan UKM merupakan bantuan bagi masyarakat yang memiliki usaha serta tergabung dalam PNM Mekar. (syn/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh