Demi memberikan pelayanan terbaik serta berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi, PLN UIW Kalselteng lakukan vaksinasi kepada pegawainya.
BANJARBARU,koranbanjar.net – PLN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru berkomitmen menekan penyebaran Covid dengan kembali melakukan vaksinasi kepada 13 orang pegawainya, Selasa (16/3/2021) di Gedung Poltekkes Banjarbaru.
Sebanyak 84 pegawai PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UIW Kalselteng) telah menerima vaksinasi.
Hal tersebut merupakan upaya PLN UIW Kalselteng menangkal risiko paparan dan juga dampak akibat Covid-19 di lingkungan kerja, sehingga dapat memberikan layanan terbaik serta berkontribusi dalam mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Sebagai perusahaan layanan publik, PLN tanpa henti beroperasi di tengah pandemi Covid-19 serta demi selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
“Sebagai perusahaan layanan publik yang terus bekerja non stop dalam melistriki, kami berkewajiban untuk memastikan setiap petugas kami tetap bekerja meski di tengah pandemi. Kami meyakini vaksinasi ini sebagai langkah efektif untuk meminimalisir dampak dari Covid-19,” ucap General Manager PLN UIW Kalselteng Sudirman.
Pelaksanaan vaksinasi ini dilaksanakan melalui sejumlah tahapan, mulai dari pendaftaran, screening oleh petugas kesehatan, pemberian vaksin, hingga observasi selama 30 menit setelah vaksin untuk mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Kami mengapresiasi para petugas tenaga kesehatan yang telah bertugas dengan baik dalam alur kegiatan vaksinasi yang tetap berpedoman pada protokol kesehatan,” katanya.
Secara bertahap, program vaksinasi ini akan terus dilakukan. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19. Meskipun telah menjalani vaksinasi, PLN memastikan tetap menjalankan protokol 5M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. (Humas/maf)
