Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kemenkes Meyakini Vaksinasi Massal Covid-19 Tuntas Dalam Waktu 15 Bulan

Avatar
335
×

Kemenkes Meyakini Vaksinasi Massal Covid-19 Tuntas Dalam Waktu 15 Bulan

Sebarkan artikel ini

Kementerian Kesehatan meyakini dan optimis, program vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia akan tuntas dalam waktu 15 bulan.

JAKARTA, KORANBANJAR.NET- Kementerian Kesehatan menegaskan program vaksinasi massal Covid-19 di tanah air akan diselesaikan dalam 15 bulan, dan bukan 3,5 tahun seperti yang diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan, maksud pernyataan Menkes Budi adalah 3,5 tahun merupakan prediksi waktu yang dbutuhkan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

“Sementara di Indonesia kita akan menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dalam kurun waktu 15 bulan mulai dari Januari 2021-Maret 2022,” ungkap Nadia dalam telekonferensi pers, di Jakarta, Minggu, (3/1/2021).

Ia menjelaskan, adapun jumlah target yang akan divaksin dalam kurun waktu 15 bulan ini adalah sebanyak 181,5 juta orang. Program vaksinasi massal Covid-19 tersebut, ujar Nadia, akan dibagi dalam dua periode.

Periode pertama akan berlangsung mulai Januari-April 2021 yang akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi. Kemudian, periode kedua akan berlangsung selama 11 bulan yakni dari April 2021 hingga Maret 2022 kepada sisa dari jumlah sasaran penerima vaksin dari periode pertama.

Kemenkes Optimis Selesaikan Vaksinasi

Nadia cukup optimis pemerintah akan bisa menyelesaikan vaksinasi massal corona dalam kurun waktu yang cukup singkat. Pasalnya, perkembangan uji klinis tahap III vaksin Sinovac di beberapa negara seperti Turki dan Brazil menunjukkan hasil yang cukup baik.

Menurutnya, hasil yang cukup baik ini juga diperoleh dari uji klinis tahap III vaksin Sinovac yang saat ini sedang berlangsung di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Hingga saat ini setidaknya sudah tersedia tiga juta dosis vaksin Sinovac yang berasal dari China tiba di Indonesia. Pemerintah pun sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin Covid-19 dari Novavax, Pfizer dan AstraZeneca.

“Sehingga kita rasanya cukup optimis untuk bisa sesuai dengan jadwal atau peta jalan yang sudah kita susun bahwa vaksinasi ini bisa kita mulai pada minggu kedua atau ketiga dari Januari 2021,” kata Nadia.

Hal ini juga didukung dengan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan (fasyenkes) yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan, setidaknya 13 ribu puskemas, 2.500 rumah sakit dan 49 kantor kesehatan pelabuhan dipersiapkan untuk melaksanakan program vaksinasi massal Covid-19 ini.

“Saat ini kita juga sudah memiliki 30 ribu vaksinator yang siap memberikan vaksin kepada seluruh sasaran. Jadi kita cukup yakin untuk bisa menyelesaikan vaksinasi ini dengan didukung tentunya SDM , sarana, prasarana yang saat ini sudah siap,” jelasnya.

Presiden Menjadi Jadi Orang Pertama Divaksin

Nadia juga menggarisbawahi bahwa Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama di tanah air yang akan divaksinasi Covid-19.

“Terkait rencana ini dan sesuai dengan pernyataan Bapak Presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama, tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini, dan langkah berikutnya akan kami sampaikan pada waktu sesuai dengan bahwa pelaksanaan vaksin ini harus menunggu dari ijin BPOM dan juga hal lain yang terkait,” tuturnya.

Vaksin Covid-19 Sinovac Mulai Didistribusikan Hari ini

Dalam kesempatan yang sama Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma (persero) Bambang Herianto mengatakan mulai hari ini, Minggu (3/1) vaksin Covid-19 Sinovac akan didistribusikan ke seluruh provinsi diIndonesia.“Mulai hari ini vaksin akan mulai kita distribusikan ke 34 provinsi,” kata Bambang.

Senada dengan Kemenkes, Bambang cukup yakin bahwa program vaksinasi massal Covid-19 ini akan selesai dalam waktu 15 bulan. Menurutnya, program seperti ini bukanlah program pertama dilakukan oleh Kemenkes, dan selalu berjalan dengan cukup baik.

“Artinya ini nanti distribusinya melibatkan semua pihak tidak hanya Bio Farma sebagai distributor, tapi juga nanti melalui provinsi, kabupaten, kota dan puskesmas sehingga nanti perjalanan vaksin dari Bio Farma ke puskesmas ini berjalan dengan baik, semua rantai dingin (dijaga) 28 derajat celcius. Insya Allah sudah siap, sehingga vaksin yang nanti akan digunakan di masyarakat akan terjamin mutu dan kualitasnya dan dapat dijaga rantai dingin pendstribusiannya sampai dengan puskesmas,” jelasnya.(gi/em/VOA)

 

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh