Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Pakar ULM Imbau Masyarakat ke TPS Harus Tetap Waspada Covid-19

Avatar
284
×

Pakar ULM Imbau Masyarakat ke TPS Harus Tetap Waspada Covid-19

Sebarkan artikel ini

Masyarakat Kalimantan Selatan diimbau agar tetap waspada terhadap virus Corona (Covid-19) saat melakukan pencoblosan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal Itu disebabkan, kemungkinan akan terjadinya kerumunan warga seperti layaknya pasar, terlebih pada kawasan masyarakat pedesaaan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net- Hal itu disampaikan, Anggota tim pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Taufik Arbain melalui rilis dibagikannya, pada Selasa (8/12/2020).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Hal ini kami sampaikan, berdasarkan tim data kami menyebutkan bahwa akumulasi perkembangan kasus baru covid-19 ini terus meningkat di Kalsel, sebagaimana daerah lain. Untuk itu, kewaspadaan warga tetap kita utamakan”, kata Dosen Fisip ULM Banjarmasin ini.

Menurut Taufik, meskipun penyelenggara pilkada telah mensyaratkan di tiap TPS dengan protokol kesehatan berupa 3M, berjarak dan pakai masker. Petugas di TPS harus tegas mengingatkan warga. Sebab kemungkinan rasa sungkan dan ewuh pakewuh itu pasti akan terjadi, apalagi petugas menangani protokol kesehatan ini merupakan orang muda dan tidak tegas, maka kecenderungan pengabaian ini akan terjadi.

“Jadi KPUD mesti mengingatkan warga, termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan tidak menghadirkan kecemasan kesehatan,” bebernya.

Taufik yang juga Direktur Lembaga Survei Banua Meter ini menyitir hasil surveynya November 2020 di beberapa kawasan yang menggelar pilkada secara akumulatif masyarakat sangat bersemangat dengan pelaksanaan pilkada kali ini. Masyarakat menyatakan ikut memilih mencapai angka 94,5 %, Tidak Memilih 2,4 % dan Tidak Menjawab 3,1%.

“Artinya semangat warga dalam pilkada sangat besar,apalagi kemungkinan di beberapa kawasan yang melaksanakan pilkada ada melakukan mobilisasi warga untuk datang ke TPS dalam rangka memenangkan para calon-calon yang berkompetisi.” ujarnya.

Bagi Taufik ada dua aras yang terjadi pada pilkada kali ini, yakni pertama menangani kecemasan kesehatan dan keselamatan jiwa warga khususnya terkait kewaspadaan covid-19, kemudian juga menangani berjalannya pesta demokrasi dengan baik.

Karena sebagaimana survey, warga memiliki alasan tersendiri dalam mengikuti pilkada di masa covid-19 ini.

Ia menjelaskan, ada 18,3 % menyatakan ikut mencoblos karena penting untuk masa depan daerah mereka, kemudian 68,4 % menyatakan bahwa covid 19 tidak masalah selama memenuhi protocol kesehatan, dan 10,6% menyatakan Tak Perlu Takut dengan Covid – 19, Tidak menjawab 2,7 %.

“Atas data survey ini tentu saja kami dari Tim Pakar Covid-19 ULM bertanggung kepada masyarakat untuk mengingatkan betapa relasi antara pilkada dengan covid perlu menjadi perhatian kita bersama.Fakta warga sangat bersemangat dengan pesta demokrasi pilkada, tentu harus juga kita ingatkan dengan ketegasan petugas pada pelaksanaan protolok kesehatan di TPS-TPS nanti”, tutup pakar politik dan kebijakan publik dari Fisip ULM ini.(ags/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh