Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Antisipasi Serangan Tikus, Petani Bataguh Membasminya dengan LETI

Avatar
459
×

Antisipasi Serangan Tikus, Petani Bataguh Membasminya dengan LETI

Sebarkan artikel ini

Diketahui tikus sawah masih menjadi hama paling penting dibanding hama-hama dari golongan mamalia lainnya dan merupakan hama utama penyebab kerusakan padi. Namun, ada cara antisipasi serangan tikus, petani Bataguh Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah membasminya dengan LETI alias letupan empos tikus.

KAPUAS,koranbanjar.net – Reproduksi tikus amat cepat, dapat melahirkan sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Dalam  setahun bisa mencapai 2000 ekor.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Serangannya hebat kapan dan dimanapun. Rata-rata tingkat kerusakan pada padi akibat tikus sawah bisa mencapai 17% per tahun.

Masalah di lapangan adalah penanganan hama tikus sering terlambat karena pengendalian tikus di tingkat petani sering dilakukan setelah terjadi serangan.

Untuk antisipasi serangan tikus, petani di Kecamatan Bataguh belajar praktek membuat letupan tikus, Rabu (4/11/2020).

Praktek dilakukan dalam acara pelatihan yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bataguh selama 3 hari, dari 2-4 Nopember 2020, dan diikuti oleh 30 petani.

Terdapat banyak cara dapat dilakukan. Namun, Melihat kondisi di atas, maka tikus perlu dikendalikan dengan strategi terencana. Karenanya, diperlukan berbagai teknik sesuai siklus hidup tikus.

Letupan Empos Tikus (LETI) merupakan satu cara yang dipandang baik untuk pengendalian tikus sawah di saat fase reproduksi dan tikus masih tinggal di liang.

Praktek membuat LETI dilakukan untuk membekali petani sehingga bisa membuat sendiri.

Wawan Sucipto, Petugas POPT Kecamatan Bataguh bertindak sebagai fasilitator menjelaskan  dan memandu praktek itu secara langsung.

Bahan pokok yang digunakan adalah garam inggris, belerang, dan arang kayu yang semuanya dalam bentuk serbuk dengan perbandingan 1 : 2 : 2 bagian.

Bahan pembantunya adalah spidol, kertas, lem, dan air. Alat yang perlu digunakan adalah kompor, wajan dan pengaduk.

Pertama, panaskan air secukupnya di wajan untuk melarutkan garam inggris. Jika garam inggris sudah larut, masukkan serbuk belerang dan arang lalu aduk sampai tercampur rata. Angkat campuran adonan, jemur di bawah sinar matahari.

Buat tabung dari kertas seukuran spidol. Tabung kertas di lem di bagian bawahnya.  Kemudian, masukkan adonan yang sudah kering ke dalam tabung kertas menggunakan sendok.

Terakhir, tabung kertas ditutup sehingga diperoleh LETI siap pakai atau digunakan untuk memusnahkan tikus.

Menurut Wawan, pengisian harus benar-benar padat agar asap yang dihasilkan pada saat pengaplikasian akan keluar banyak.

Apabila tidak padat, asap yang keluar sedikit dan keluar banyak adalah percikan api seperti mercon.

Wawan juga menjelaskan kelebihan cara ini. Cara membuatnya mudah dan bahan digunakan mudah didapatkan.

Penerapan LETI di lapangan sangat mudah. Digunakan dengan cara dibakar dan dimasukkan ke dalam liang aktif. Semua tikus, anak tikus maupun tikus dewasa akan mati.

Akan lebih efektif jika diterapkan pada saat tikus sedang masa berkembangbiak dan banyak tinggal di liang. Cocok untuk pengendalian setelah panen dan menjelang pengolahan tanah.

Sementara Marhaenis menjelaskan bahwa LETI bisa dikembangkan menjadi industri petani untuk memenuhi kebutuhan petani. Menurutnya, tidak semua petani punya waktu atau mau membuat sendiri.

“Karenanya, ini bisa menjadi bisnis poktan untuk menyediakan produk LETI siap pakai,” ujar Marhaenis.

Marhaenis melakukan perhitungan finansial. Untuk membuat adonan LETI sebanyak 1 gelas ukuran gelas air mineral dengan volume 200 ml.

Diperlukan 40 gram garam inggris, 80 gram belerang, dan 80 gram arang kayu semua bentuk serbuk. LETI yang dihasilkan mencapai 100 butir ukuran lingkar spidol kecil.

“Untuk memproduksi 100 butir LETI diperlukan adonan sebanyak 200 gram. Biaya maksimal Rp25.000. Jika dijual Rp2000 saja akan diperolah hasil jual Rp 200.000,” ungkapnya. (mbs/bbppbinuang/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh