Setelah Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Kotabaru Rabbiansyah, mendadak sidak bangunan RS Stagen Kabupaten Kotabaru tempat karantina pasien Covid-19 beberapa hari lalu. Banyak diitemukan persoalan yang dikeluhkan pasien, di antaranya toilet yang jauh dari layak untuk digunakan.
KOTABARU, koranbanjar.net– Karena itu, Rabbiansyah juga menegaskan, agar pihak-pihak terkait segera menyikapi terkait temuan-temuannya tersebut.
Dia memberikan batas waktu seminggu bagi Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang dikeluhkan pasien. Jika tidak, anggota dewan dari Fraksi Partai Perindo ini akan membawa persoalannya ke rapat kerja DPRD.
“Dalam waktu satu minggu belum tuntas juga, berarti mereka tidak mampu. Kalau tidak becus, lebih baik mundur saja. Baik dari PUPR-nya, Dinkesnya atau BPBD-nya,”tegas Rabiasnyah, Kamis (15/10/2020).
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Satgas Covid-19 Kotabaru, yang juga merupakan Sekertaris Daerah Kotabaru, Said Akhmad mengatakan, terkait persoalan itu, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan Penjabat Bupati (Pjs)
Menurut Said Akhmad, kalau merehab toilet, maka harus menghancur bangunan. Karena pipa yang masuk ke septictank berada di dalam bangunan.
“Sebagai solusinya, diadakan pengadaan toilet portabel dan BPBD Kotabaru diberi waktu. Dan BPBD sudah diberi tempo selama seminggu,” terangnya.
Sambungnya, pihaknya memerintahkan Dinas PUPR Kotabaru agar segera menyekat kamar, untuk satu orang satu kamar. Disekat menggunakan kalsiboard agar tidak berkumpul lagi.
“Dan itu juga diberi batas waktu hingga Senin, 19 Oktober 2020 akan datang harus sudah selesai,” pungkas Said Akhmad. (cah/maf)
