Warga Cempaka berkeliling kampung sembari membaca selawat dengan niatan menolak bala di Rabu terakhir di bulan Safar, Selasa (13/10/2020) malam.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Umat Islam terutama di Kalimantan Selatan, memang setiap tahun melaksanakan kegiatan menolak bala di Rabu terakhir di bulan Safar yang sering disebut “Arba Mustamir”.
Islam mengajarkan, Allah akan menurunkan ribuan bala di hari tersebut. Maka dengan itu warga Kalimantan biasanya menolak bala dengan membaca surat-surat Al-quran maupun selawat atas Nabi Muhammad.
Pun warga Cempaka, Banjarbaru ini juga demikian. Dalam penolakan bala ini, sembari berkeliling kampung serta membaca surat pendek Al-quran dan salawat.
Ustaz Muhammad Jubaidi yang saat itu memimpin warga berkeliling mengatakan, tradisi ini sudah mulai hilang di sebagian daerah di Kalsel, namun di wilayah Cempaka masih rutin melaksanakan tradisi itu.
“Kami masih melestarikan budaya penolakan bala ini dengan berkeliling sembari membaca selawat burdah,” tutur dia.
Dirinya juga berharap, budaya seperti ini agar lebih diperhatikan pemerintah setempat, agar tidak hilang. “Menolak bala ini juga bisa disebut menjauhkan kita dari perbuatan mungkar,” timpalnya.
Terpantau tim media ini, saat warga berkeliling dengan niatan menolak bala, AR Iwansyah turut sedikit berbagi makan kepada warga.
Ketua DPD Golkar Banjarbaru ini berharap, budaya yang dilaksanakan warga Cempaka itu jangan sampai hilang di hari deapn dan harus dilestarikan. (san/maf)