Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Penerapan Hasil Kajiwidya Budidaya Black Soldier Fly

Avatar
343
×

Penerapan Hasil Kajiwidya Budidaya Black Soldier Fly

Sebarkan artikel ini

Pelaksanaan Kajiwidya “Budidaya Black Soldier Fly atau BSF,” dilakukan oleh Yusuf Rijayanto MA, Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Itu sudah berjalan lebih kurang selama 1,5 bulan.

TAPIN,koranbanjar.net – Kajiwidya yang dilaksanakan bukan hanya terampilkan dan yakinkan pelaksana kajiwidya guna persiapan pelaksanaan pelatihan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Tetapi juga menginformasikan dan memasyarakatkan budidaya BSF kepada masyarakat, khususnya para petani dan pemerhati lingkungan (sampah).

Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam adalah salah satu jenis lalat yang dikembangkan/dibudidayakan karena larva dari lalat tersebut atau yang dikenal dengan sebutan “maggot.”

Maggot banyak memberikan manfaat karena kemampuannya sebagai dekomposer sampah organik. Kandungan gizi dari maggot tersebut salah satunya adalah protein relatif tinggi, yang dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak dan ikan.

“Selain itu hasil penguraian sampah dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat baik untuk tanaman,” ujar Yusuf, Kamis (27/8/2020).

Yusuf mengatakan, selama melaksanakan Kajiwidya ini sudah banyak memanfaatkan sampah-sampah yang berasal dari pasar berupa sayuran, buah-buahan, sisa-sisa ikan, sampah rumah makan, sampah rumah tangga dan lainnya.

Harapannya, budidaya BSF ini juga diikuti oleh masyarakat khususnya rekan-rekan petani, pembudidaya ternak unggas, pembudidaya ikan bahkan pemerintah setempat yang menangani sampah.

Selama proses Kajiwidya, Yusuf juga memperkenalkan kepada beberapa peternak unggas dan pembudidaya ikan.

Diantaranya, Jam’an salah satu pengrajin (home industri) keripik dan sale pisang yang juga sebagai peternak ayam, itik dan ikan patin di daerah Tungkap Kabupaten Banjar.

“Bahkan yang bersangkutan sudah meniru untuk membudidayakan BSF,” sebut Yusuf.

Menurut Jam’an, penggunaan maggot sebagai pakan ayam, itik dan ikannya telah dapat menekan biaya pakan hingga 50%.

Bukan hanya itu, pemberian maggot juga dapat meningkatkan kualitas telur itiknya yang terlihat dari bobot per butir telur lebih berat serta kuning telur berwarna kuning tua hal ini merupakan telur dicari konsumen.

“Sampah kulit pisang limbah dari usaha keripik dan sele pisang yang biasanya dibuang dan menumpuk berbau serta banyak dengan lalat lain, sekarang tidak lagi karena sudah dimanfaatkan sebagai pakan untuk maggotnya,” ungkap Jam’an.

usuf memperkenalkan BSF kepada beberapa peternak unggas dan pembudidaya ikan.
Yusuf memperkenalkan BSF kepada beberapa peternak unggas dan pembudidaya ikan.

Suyitno selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Tapin memasyarakatkan maggotnya ke pembudidaya ikan di daerah Transad Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin.

“Pemberian pakan maggot sangat positif untuk perkembangan ikan, kebersihan dan kesehatan kolam ikannya,” tambah Suyitno.

Dari hasil pemasyarakatan penggunaan maggot sebagai alternatif pakan unggas dan ikan, Yusuf berkeyakinan bahwa budidaya Black Soldier Fly ke depan akan berkembang positif.

“Dukungan semua pihak khususnya pemerintah daerah dan swasta guna pengembangan BSF, maka pihaknya akan terus melakukan pengkajian-pengkajian lebih mendalam tentang BSF.

“Semoga melalui kegiatan ini permasalahan sampah, penyediaan pakan unggas dan ikan lambat laun dapat teratasi,” pungkas Yusuf. (yrj/bbppbinuang/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh